Mohon tunggu...
Irwanto
Irwanto Mohon Tunggu... Tutor - Social Engineering pengelolaan sampah

Praktisi Sampah dan pendamping Tata kelola Persampahan rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Kegiatan Ramadan 1444H di Dusun Temukerep

20 April 2023   16:50 Diperbarui: 20 April 2023   16:55 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ketFot: Dokpri. KH.Muhhamad Maulana. 

     Gema ramadan 2023 atau  1444H terdengar sepenjang matahari terbenam setelah berbuka puasa, lantunan sholawat dengan syahdu di berbagai sudut pemukiman dari kota sampai ke desa yang bertautan di setiap musholah dan masjid setelah berbuka puasa hingga menjelang waktu solat isya dan di lanjutkan dengan solat sunah  taraweh berjamaah yang pada selesai taraweh di tutup dengan tadarusan hingga malam yang umumnya sampai jam 23:00.

"Lain dari agenda pengajian dan santunan juga panitia pengajian mengadakan perlombaan untuk anak-anak dan remaja dari mulai TK sampai SMK untuk meningkatkan  mental dalam bernarasi di muka umum"

Selain kegiatan tadarusan juga kegiatan pengajian rutin yang di selenggarakan secara bergilir di setiap mushollah. Seperti agenda yang sudah terbiasa rutin di lakukan di dusun Temukerep, desa.Larangan , kec.Larangan kab.Brebes. di dusun Temukerep sudah menjadi agenda wajib setiap bulan suci ramadhan yaitu dengan menyelenggarakan acara pengajian secara  bergilir di setiap musholah yang di mulai pada tanggal  9,11,13,16,17,19,21,23,25,27 ramadan, di  tanggal 15  untuk lailatul ijtima dan yang terakhir 18 April di Masjid Jami Baitul Mutaqin. Dalam tradisi Islam, Nuzululqur'an terjadi pada 610 M, saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibrl, sebagai awal dari turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, di kaki Jabal Nur, dekat Makkah ( Wikipedia).

Acara pengajian Nuzululqur-an  di bulan suci ramadan adalah  Acara pengajian wajib untuk memeriahkan bulan suci ramadan dan sebagai momen untuk berbagi kepada yang membutuhkan seperti  pembagian santunan anak yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, di dusun Temukerep juga tidak kalah kompaknya, terbukti sodakoh dari warga   terkumpul dana dengan nominal  270,000,000_00 melalui 10 Musholah dan masjid yang ada di dusun, dengan uraian pembagian anak Yatim 1.400.000, Piyatu dan duafa  800,000 dengan jumlah keseluruhan yang di santuni 270 jiwa dan Selain santunan dibulan ramadan juga ada santunan kematian bagi duafa yg meninggal dengan nominal 500.000 dan bagi yatim yang sekolah di madin  Pembiayaan pendidikannya di tanggung oleh PHBI Temukerep.a

Ketfot.Dokpri: pemberian piagam oleh Kepala Dusun Bpk.Kunardi
Ketfot.Dokpri: pemberian piagam oleh Kepala Dusun Bpk.Kunardi
Lain dari agenda pengajian dan santunan juga panitia pengajian mengadakan perlombaan untuk anak-anak dan remaja dari mulai TK sampai SMK untuk meningkatkan  mental dalam bernarasi di muka umum seperti lomba pidato dan MC pengajian yang di antara pesertanya dan juaranya adalah; Akifa Naila Ramadani binti Abdul Aziz, ( Tingkat TK. TK.Masyithoh )juara nomor 1 dengan nilai 250 mengalahkan 3 peserta,  Imam Hasan Tuqo bin Ust. Tantowi( Tingkat SD sederajat, MI Munawirushibyan )juara nomor 1 dengan nilai 267 mengalahkan 4 peserta  dan Viandra Marlein binti Komarudin( Tingkat SMA sederajat, MTS Ponpes )dengan nilai 264 mengalahkan 3 peserta yang mana mendapatkan tropi dan piagam penghargaan.

Dalam program keagamaan berupa pengajian  Nuzululqur'an  yang di panitiai oleh Pengurus Peringatan  Hari Besar Islam atau  PHBI  Temukerep  yang di ketuai oleh  Bpk.Ust. Slamet Fauzan, pengajian di bulan ramadan  ini  bertempat di masjid Jami Baitul Mutaqin  di  acara pengajian yang secara keseluruhan bertema untuk meningkatkan  membaca Al_Qur'an  yang di bawakan oleh KH.Muhhamad Maulana Irfan dari purwokerto. Hadir juga dalam acara yaitu kepala desa larangan 

Ketfot.Dokpri; Kepala desa Larangan.
Ketfot.Dokpri; Kepala desa Larangan.
Bpk.Lanang Sucipto yang memberikan pidato di antaranya tentang pujian semangat gotong royong warga dusun Temukerep dan rencana untuk pembangunan pendopo di sebelah selatan dusun. Kekompakan warga masyarakat dusun Temukerep memang tidak di ragukan, bukan hanya soal urusan keagamaan tetapi dalam pembangunan dusun juga tidak di ragukan seperti yang pernah di lakukan sebelumnya yaitu tentang perbaikan  jalan sawah di sebelah barat dan timur dusun yang melingkar, yang di lakukan secara swadaya tanpa upah.


Baca juga: https://www.kompasiana.com/irwantocahyadiningrat5055/60297589d541df1ad13d81d2/wargAa-dukuh-temukerep-dalam-bergotong-Royong 

Seputar dusun Temukerep

img-20230419-000502-644109ef08a8b510bd21ea98.jpg
img-20230419-000502-644109ef08a8b510bd21ea98.jpg

Warga dusun secara administrasi tercatat berjumlah kurang lebih 2,277KK atau 6,300jiwa dan  dengan luas wilayah 6,419,75 Ha  yang seper tiganya adalah persawahan yang  umumnya  bekerja sebagai petani, juragan  hasil pertanian, pedagang, karyawan, guru dan bekerja di luar negeri, tetapi tidak sedikit pula yang menjadi wira usahawan jasa pelatihan bahasa jepang, jasa rias pengantin atau dekor, travel, budidaya jamur, ternak kambing, ternak puyuh,  pupuk organik, pedagang dan reshmil  yang artinya bahwa SDM  dan ekonomi  warga dusun tidak kalah dengan desa yang lain, begitu juga dengan sarana dan prasarana nya yang cukup baik sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi sebuah Desa yang bisa berkembang lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun