Â
Gema ramadan 2023 atau  1444H terdengar sepenjang matahari terbenam setelah berbuka puasa, lantunan sholawat dengan syahdu di berbagai sudut pemukiman dari kota sampai ke desa yang bertautan di setiap musholah dan masjid setelah berbuka puasa hingga menjelang waktu solat isya dan di lanjutkan dengan solat sunah  taraweh berjamaah yang pada selesai taraweh di tutup dengan tadarusan hingga malam yang umumnya sampai jam 23:00.
"Lain dari agenda pengajian dan santunan juga panitia pengajian mengadakan perlombaan untuk anak-anak dan remaja dari mulai TK sampai SMK untuk meningkatkan  mental dalam bernarasi di muka umum"
Selain kegiatan tadarusan juga kegiatan pengajian rutin yang di selenggarakan secara bergilir di setiap mushollah. Seperti agenda yang sudah terbiasa rutin di lakukan di dusun Temukerep, desa.Larangan , kec.Larangan kab.Brebes. di dusun Temukerep sudah menjadi agenda wajib setiap bulan suci ramadhan yaitu dengan menyelenggarakan acara pengajian secara  bergilir di setiap musholah yang di mulai pada tanggal  9,11,13,16,17,19,21,23,25,27 ramadan, di  tanggal 15  untuk lailatul ijtima dan yang terakhir 18 April di Masjid Jami Baitul Mutaqin. Dalam tradisi Islam, Nuzululqur'an terjadi pada 610 M, saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibrl, sebagai awal dari turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, di kaki Jabal Nur, dekat Makkah ( Wikipedia).
Acara pengajian Nuzululqur-an  di bulan suci ramadan adalah  Acara pengajian wajib untuk memeriahkan bulan suci ramadan dan sebagai momen untuk berbagi kepada yang membutuhkan seperti  pembagian santunan anak yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, di dusun Temukerep juga tidak kalah kompaknya, terbukti sodakoh dari warga  terkumpul dana dengan nominal  270,000,000_00 melalui 10 Musholah dan masjid yang ada di dusun, dengan uraian pembagian anak Yatim 1.400.000, Piyatu dan duafa  800,000 dengan jumlah keseluruhan yang di santuni 270 jiwa dan Selain santunan dibulan ramadan juga ada santunan kematian bagi duafa yg meninggal dengan nominal 500.000 dan bagi yatim yang sekolah di madin  Pembiayaan pendidikannya di tanggung oleh PHBI Temukerep.a
Lain dari agenda pengajian dan santunan juga panitia pengajian mengadakan perlombaan untuk anak-anak dan remaja dari mulai TK sampai SMK untuk meningkatkan  mental dalam bernarasi di muka umum seperti lomba pidato dan MC pengajian yang di antara pesertanya dan juaranya adalah; Akifa Naila Ramadani binti Abdul Aziz, ( Tingkat TK. TK.Masyithoh )juara nomor 1 dengan nilai 250 mengalahkan 3 peserta,  Imam Hasan Tuqo bin Ust. Tantowi( Tingkat SD sederajat, MI Munawirushibyan )juara nomor 1 dengan nilai 267 mengalahkan 4 peserta  dan Viandra Marlein binti Komarudin( Tingkat SMA sederajat, MTS Ponpes )dengan nilai 264 mengalahkan 3 peserta yang mana mendapatkan tropi dan piagam penghargaan.
Dalam program keagamaan berupa pengajian  Nuzululqur'an  yang di panitiai oleh Pengurus Peringatan  Hari Besar Islam atau  PHBI  Temukerep  yang di ketuai oleh  Bpk.Ust. Slamet Fauzan, pengajian di bulan ramadan  ini  bertempat di masjid Jami Baitul Mutaqin  di  acara pengajian yang secara keseluruhan bertema untuk meningkatkan  membaca Al_Qur'an  yang di bawakan oleh KH.Muhhamad Maulana Irfan dari purwokerto. Hadir juga dalam acara yaitu kepala desa laranganÂ
Bpk.Lanang Sucipto yang memberikan pidato di antaranya tentang pujian semangat gotong royong warga dusun Temukerep dan rencana untuk pembangunan pendopo di sebelah selatan dusun. Kekompakan warga masyarakat dusun Temukerep memang tidak di ragukan, bukan hanya soal urusan keagamaan tetapi dalam pembangunan dusun juga tidak di ragukan seperti yang pernah di lakukan sebelumnya yaitu tentang perbaikan  jalan sawah di sebelah barat dan timur dusun yang melingkar, yang di lakukan secara swadaya tanpa upah.Seputar dusun Temukerep
Warga dusun secara administrasi tercatat berjumlah kurang lebih 2,277KK atau 6,300jiwa dan  dengan luas wilayah 6,419,75 Ha yang seper tiganya adalah persawahan yang  umumnya  bekerja sebagai petani, juragan  hasil pertanian, pedagang, karyawan, guru dan bekerja di luar negeri, tetapi tidak sedikit pula yang menjadi wira usahawan jasa pelatihan bahasa jepang, jasa rias pengantin atau dekor, travel, budidaya jamur, ternak kambing, ternak puyuh,  pupuk organik, pedagang dan reshmil  yang artinya bahwa SDM  dan ekonomi  warga dusun tidak kalah dengan desa yang lain, begitu juga dengan sarana dan prasarana nya yang cukup baik sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi sebuah Desa yang bisa berkembang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H