Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan (STKIP) Bima merupakan perguruan tinggi swasta yang ada di pulau Sumbawa tepatnya di kelurahan Mande kecamatan Mpunda kota Bima provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini STKIP Bima memiliki tujuh (7) program studi diantaranya program studi pendidikan biologi, program studi bimbingan dan konseling (BK), program studi pendidikan ekonomi, program studi pendidikan sosiologi, program studi pendidikan matematika, program studi pendidikan kimia dan program studi pendidikan fisika. Ketujuh program studi tersebut semuanya sudah diakreditasi oleh badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN-PT).
Demi meningkatkan semangat kerja dan silaturrahmi antara pimpinan, dosen dan staf. Lembaga STKIP Bima mengadakan kegiatan kajian Islam yang dirangkaikan dengan do'a bersama. Kegiatan tersebut diadakan pada hari jum'at 13 Desember 2019.
Dalam sambutannya Dr. Amran Amir, M.Pd (ketua STKIP Bima) menyatakan bahwa kegiatan ini adalah sarana yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah swt sehingga civitas akademika STKIP Bima senantiasa menjalankan perintah Allah swt dan takut pada larangan Allah swt seperti berbohong, adu domba, saling memfitnah, ingkar janji dan sebagainya. Semoga kedepannya kegiatan kajian dan do'a seperti ini bisa diagendakan sebagai kegiatan rutinitas warga STKIP Bima. Ujar Dr. Amran Amir, M.Pd yang juga merupakan alumni STKIP Bima.
Sementara itu pemateri kajian yang diundang yaitu Ustadz Muchlis, M.Pd.I (Dosen mata kuliah pendidikan agama Islam STKIP Bima). Ustadz Muchlis, M.Pd.I memaparkan bahwa dalam Islam ilmu, iman dan amal harus berjalan secara bersama-sama sehingga ilmu yang dimilikinya bermanfaat baik didunia maupun diakhirat kelak. Â Mendukung pernyataanya pemateri mengutip salah satu surah dalam Alquran yaitu Qs Al-Mujadalah: 11 yang artinya: "... Apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".Â
Ustadz Muchlis, M.Pd.I menambahkan bahwa ilmu yang dimiliki oleh manusia saat ini seperti setetes air, sangat sedikit sekali dibandingkan dengan ilmunya Allah swt. Oleh karna itu manusia tidak boleh sombong dengan ilmunya yang hanya setetes itu, sebab penyebab iblis diusir oleh Allah swt dari surga karna kesombonganya. Ujar Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu.
Ustadz Muchlis, M.Pd.I mengakhiri materinya dengan mengatakan bahwa walaupun saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0, pengajar baik itu guru maupun dosen tidak bisa digantikan oleh teknologi (robot). Karna robot tidak bisa mengajarkan akhlak seperti kejujuran, sopan santun, cintah tanah air, toleransi, disiplin, mandiri, kerja keras, menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya. Yang bisa mengajarkan akhlak hanyalah pendidik saja. Oleh karna Ustadz Muchlis, M.Pd.I berharap agar dosen STKIP Bima memperlihatkan akhlak yang baik saat berkomunikasi dengan mahasiswa maupun saat berkomunikasi sesama dosen (pendidik) agar kampus ini mendapatkan keberkahan dari Allah swt.
Berdasarkan pantauan penulis kegiatan ini diakhiri dengan do'a bersama yang dipimpin oleh ustadz Muchlis, M.Pd.I dan berlangsung dengan khidmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H