Mohon tunggu...
Irwansyah
Irwansyah Mohon Tunggu... Editor - independent writer

Simplicity is the key to happiness

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bijak Menykapi Politik

24 Agustus 2024   20:45 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://x.com/mediokere/status/1753837674144879054/photo/1

Politik adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi hampir setiap bidang, mulai dari pemerintahan, hukum, ekonomi, hingga hubungan sosial. Namun, apa sebenarnya politik itu? Dalam artikel ini, kita akan sedikit membedah dinamika situasi perpolitikan di negara kita.

Secara sederhana, politik adalah proses di mana individu atau kelompok membuat keputusan yang berlaku untuk masyarakat secara keseluruhan. Politik mencakup berbagai aktivitas, mulai dari perdebatan dan perundingan, hingga pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Politik juga berkaitan dengan distribusi kekuasaan dan sumber daya dalam suatu masyarakat, serta bagaimana kekuasaan tersebut digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam dunia politik, friksi, intrik, dan strategi adalah elemen-elemen yang sangat umum dan sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pencapaian tujuan. Ketiga aspek ini membentuk dinamika yang kompleks, di mana berbagai aktor politik berusaha untuk mencapai tujuan mereka, baik itu dalam hal kekuasaan, kebijakan, atau pengaruh.

Friksi atau gesekan terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan, kepentingan, atau nilai di antara para aktor politik. Friksi ini bisa muncul antara partai politik, di dalam satu partai, atau bahkan di antara anggota koalisi. Friksi biasanya muncul saat ada perbedaan dalam cara pandang atau prioritas dalam mencapai suatu tujuan. Meskipun friksi bisa menjadi penghalang, namun dalam banyak kasus, friksi ini juga bisa memicu debat dan perundingan yang akhirnya menghasilkan solusi yang lebih baik dan lebih matang.

Intrik, manuver, dan manipulasi sering juga  dilakukan oleh aktor politik untuk mencapai tujuan mereka, bisa berupa pembentukan aliansi rahasia, kampanye hitam, penyebaran informasi palsu, atau strategi untuk melemahkan lawan politik. Intrik ini sering kali menjadi bagian dari strategi yang lebih besar, di mana aktor politik berusaha untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus berhadapan langsung dengan lawannya. Meski intrik bisa membantu dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, mereka bisa merusak kepercayaan publik terhadap sistem politik.

Dalam politik, berlaku prinsip "musuh dari musuhmu adalah temanku" sering kali menjadi pedoman yang diikuti oleh para aktor politik dalam upaya mencapai tujuan mereka. Ungkapan ini mencerminkan dinamika aliansi dan kerja sama yang dibentuk bukan berdasarkan kesamaan visi atau nilai, tetapi karena adanya musuh bersama yang perlu dihadapi.

sering kali terjadi situasi di mana dua atau lebih pihak yang sebelumnya tidak memiliki hubungan baik, bahkan mungkin saling berlawanan, memilih untuk bekerja sama demi menghadapi musuh bersama. Ini terjadi karena adanya kepentingan bersama yang lebih besar dari perbedaan di antara mereka. Misalnya, partai-partai politik yang berbeda ideologi bisa bersatu dalam koalisi untuk menghadapi partai yang mereka anggap sebagai ancaman utama.

Prinsip ini menunjukkan bahwa politik adalah arena yang sangat pragmatis, di mana fleksibilitas dalam mengambil keputusan sangat diperlukan. Politisi sering kali harus mengesampingkan perbedaan mereka dengan pihak lain demi menciptakan aliansi yang menguntungkan untuk menghadapi musuh bersama. Hal ini menuntut para aktor politik untuk mampu beradaptasi dan bersikap realistis terhadap situasi yang terus berubah.

lalu bagaimana sebaiknya kita menyikapi perbedaan politik

Menyikapi perbedaan politik secara bijak dan konstruktif adalah kunci untuk menjaga harmoni sosial dan membangun masyarakat yang inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun