Kapan Orang Indonesia (Bisa) Menghargai Karya (Sendiri)
Tahun 2005, 6w pernah kerja di Ultra Disc (rental vcd/dvd original) senangnya bukan main, sesuai dengan hobi yg suka nonton film dan serial,,lumayan menghemat uang,bisa terpuaskan menonton film dan serial yg 6w suka, jaman itu lagi demam drama korea full house, memories of bali, starway to heaven,friends,,jujur 6w gak tertarik sama sekali sama drama korea, drama asia yg menurut 6w sangat,sangat bagus OSHIN,(sampai2 di datangkan langung artisnya n main iklan ajinamoto), penasaran sama teman sekerja yg suka nonton drama korea,,yahh coba liat2 sekilas, penasaran, nonton sampai habis semua serial ( setiap pelanggan datang mau minjam,6w bilang disewa orang, padahal di umpetin buat nonton,,saat sudah habis nonton baru telpon ke pelanggan yg sudah nitip mau pinjam).
Sekilas gak ada beda sama Telenovela (ingat masyarakat Indonesia itu LATAH, masih ingat jamannya telenovela,semua stasiun tv memutar telenovela tapi gaktau demam korea ini bisa bertahan lama atau tidak),ada peran baik, jahat, abu2, cerita yg happy ending, ,,, yang membedakan Drama korea menjual budaya,,,pakaian tradisional (hanbok), makanan (mie kecap,,kalau di Indonesia,,mie ayam), tempat wisata (sering banget ngomongin pulau joju,,,,,6w lebih bangga pulau Indonesia lebih banyak dan bagus ngarai sihanuk padang,,),,,bahasa (mereka bangga dengan bahasa korea,,jadi ingat sama Anang n Ashanty syuting klip di korea, disela2 waktu Anang nemanin Ashanty belanja di salah satu Mall, Anang dibuat kesal sama pegawai toko yg kurang paham bahasa inggris,,saat transaksi Anang hanya bisa bahasa kalkulator n tarzan,,,),,,,,,,.
Sekarang,,,banyak orang Indonesia bangga dengan menonton drama korea,,,bahkan hapal semua pemain, ost, jalan cerita,serial terbaru, lagunya, penyanyinya,,,tapi saat ditanyakan suka nonton sinetron,,,ada yg bilang gak, ada yg bilang sorry,,,,tapi coba lihat penduduk desa yg nun jauh disana mereka masih setia melihat sinetron (walaupun ceritanya ngalur ngidul,,,orang2 desa lebih menghargai karya bangsa sendiri,,,sampai2ingin mimpi pergi ke ibukota),,,saat memories of bali drama korea ini menampilkan panorama pulau dewata dengan trik jitu memikat orang Indonesia supaya menonton drama mereka,,,selepas itu jarang sekali drama korea ( menjual budaya Indonesia, kini korea yg menjual budayanya ke Indonesia)
Bolehlah kita suka dengan serial korea tapi janganlah di telan bulat2,,ambil yang positif buang yg jeleknya,,,seandainya masih ada lagi sinetron seperti Si Doel Anak Sekolahan (RCTI),,ada oplet, dialek betawi,sayur asem, warung pojok maknya (bias ngopi),tangjidor,pasar becek, ,,Siti Nurbaya (TVRI),pakaian minang, pasar, masakan padang, dokar,dialek padang, suling,,,,,,Losmen(TVRI), pakaian Batik dan kebaya, dialek jawa, nasi pecel plus kecap n kerupuk, rumah pendopo,,,,yg mengangkat budaya (syukur bias dijual keluar,,gak usah jauh2 malaysia, singapura, brunai Darussalam karena serumpun ), pasti banyak sinetron Indonesia yg baik dan bermutu dan perlahan masyarakat Indonesia lebih menghargai karya bangsanya sendiri daripada karya luar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI