Mohon tunggu...
Irwan Syach
Irwan Syach Mohon Tunggu... -

experience is the best teacher

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

KCB ( Ketika Cinta Berdesir)

11 Juni 2014   22:34 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:11 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urgensi ketika kita menyalakan lampu adalah karena ruangan sekitar diselimuti oleh gelap, bukan semata-mata karena menjelangmalam. Begitu juga ketika seseorang berfikir tentang pernikahan idealnya bukan dilandasi karena usia semata. Tapi harus lebih dikarenakan kesiapan, kematangan berfikir, dan memahami fadhilah bahwa menikah adalah salah satu tahapan yang sangat pentingmenuju keberlangsungan bagi peradaban manusia. Sebagaimana kehidupan, bahwa jenjang pernikahan juga memerlukan adab sebagai pijakannya. Adab adalah merupakan kunci, yang jika seseorang menafikannyamaka akan sulit untuk melalui pintu keridhoan kepada Alloh SWT.

Semua kita sepakat bahwa mendapat pasangan yang baik adalah hal yang universalyang diinginkan semua manusia. Lalu bagaimana kriteria dalam memilih pasangan yang ideal menurut islam. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan hidup:

1. Agama

Cinta yang tidak dilandasi oleh pondasi agama akan runtuh, tapi pondasi agama yang tidak dikawal dengan pemahaman yang baik juga sama akan sama rapuhnya. Agama adalah wujud ketidak mampuan manusia menghadapi tantangan hidup, maka ketika pemahaman akan agamanya kurang, maka disitulah kesulitan hidup akan sulit untuk dipecahkan bersama. ‘Perempuan itu dinikahi karena4 perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya niscaya dirimu selamat ”(Muttafaqun ‘Alaihi)

2. Kesamaan Persepsi

Sesuatu itu dinilai baik apabila dilihat dari sudut pandang orang yang mempunyai kesamaan pemikiran. Mimpi akan mudah terwujud apabila kita dikelilingi oleh komunitas yang sama, yang mempunyai sudut pandang yang sama. Maka ketika pasangan kita memiliki sudut pandang yang berbeda, visi hiduppun tak sama, jangan harap ada gerak dan cara pikir yang akan selaras. “pasanganmu itu adalah cerminan dari dirimu sendiri”. Apa yang kamu dapatkan hari ini adalah apa yang kamu tanam kemarin. Berapa banyak orang berharap memiliki pasangan yang ideal.tanpa pernah berusaha untuk memantaskan diri sampai mana dirinya mampu untuk bersikap ideal.

3. Kebersamaan Langkah

Di dunia ini, semua hal akan menjadi besar, jika kita memulainya dengan langkah kecil yang sama.Perjalanan sejauh apapun jika dimulai dengan satu langkah yang sama akan jauh lebih mudah untuk ditempuh. Ibarat roda akan menghasilkan laju yang cepat jika dihasilkan dari torsi yang seimbang. Menyatukan dua insan dalam satu langkah yang berlainan itu sangat sulit karena setiap orang memiliki jalan pemikiran yang berbeda. Maka perlu kekuatan sejati untuk memulai perubahan pada langkah yang sama dalam menjalani kehidupan

4. Persamaan Tujuan

Setelah setiap pasangan memiliki pondasi yang kuat berupa agama, lalu dimulai dengan persamaan persepsi, serta dituntun dalam kebersamaan langkah maka yangterakhir akan ditentukan dengan persamaan tujuan. Ketahuilah, bahwa hati tidak akan bersatu jika perbedaan pandangan masih dipermasalahkan. Semua itu membutuhkan persamaan untuk dapat lebih menentukan arah dan tujuan.Tanpatujuan yang jelas hidup seseorang akan tersesat menentukan masa depannya. Hidup ini adalah sebuah janji kita kepada Tuhan, janji tuk menjadi yang terbaik dan melakukan semuanya sebagai sebuah ibadah kepada-Nya. Maka seyogyanyalah apapun yang kita lakukan adalah juga merupakan sarana ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pointnya adalah menikah bukan ditentukan soal usia, mapan, atau tampan. Tapi menikah itu adalah soal ilmu, iman dan keyakinan. Sampai mana emosi dan kemapanan spiritual seorang pemuda itu ditempa. Banyak anggapan di masyarakat mempersiapkan pendidikan anak adalah sejak dini,tidak sepenuhnya salah, namun dalam Islam mempersiapkan pendidikan anak adalah sejak memilih pertama kali calon istri yang baik,karena seorang ibu adalah madrasah yang pertama kali dirasakan oleh sang anak. Apapun itu, hal yang perlu di cek sebelum anda menikahi seseorang adalah kesiapan dan kematangannya sebagai seorang istri. Jatuh cinta itu tidaklah haram kawan.....hanya saja janganlah salah langkah & membabi buta hingga melanggar pantangan dan batasan. Azamkan, bahwa hidup ini Cuma sekali maka jodohkuadalah yang benar-benar mengerti jalanku, pemikiranku, dan tujuanku. Semoga Alloh SWT memberikankelancaran, kebaikan dan keridhoannya untuk kitakarena Cuma Dia sajalah yang maha tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang sekedar menjadi keinginan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun