Penurunan drastis hasil panen kopi petani bahkan hingga 80% saat ini merupakan masalah utama perkebunan KOPI Â seluruh Indonesia sejak dahulu.
Pola tanam dan sistem perawatan kopi sepanjang sejarah perkopian Indonesia yang di terapkan oleh mayoritas petani kopi Indonesia belum dapat mengatasi permasalahan ini.
Bahkan kebun-kebun kopi milik pemerintah dan pusat penelitian kopi Indonesia pun produksinya tidak lebih baik dari perkebunan kopi petani.
Dengan sistem yang di terapkan selama ini total produksi kopi indonesia tiap tahun cenderung menurun. Â Sementara jumlah konsumsi kopi Indonesia semakin meningkat.
Jangan ditanya bagaimana perekonomian keluarga petani kopi, tentu saja berkorelasi dengan hasil produksi kebun kopi mereka. Â Untuk solusi jangka pendek petani kopi sudah pasti akan mencari tambahan penghasilan dengan menanam tanaman lain dan mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Â Tidak sedikit pula yang beralih total ke tanaman lain yang lebih menguntungkan.
Apabila keadaan ini dibiarkan tentu akan semakin banyak petani kopi yang beralih ke tanaman lain yang pada akhirnya akan semakin mengurangi produksi kopi Indonesia.
Menyaksikan dan mengalami keadaan seperti itu selama bertahun tahun, beberapa petani kopi muda di Lampung Barat mulai mencari solusi meningkatkan produksi kebun kopi mereka secara mandiri. Â Tegabung dalam komunitas penggiat kopi yang dinamai KOPISTA INDONESIA secara bersama mencari informasi, mempelajari dan mengkaji sistem perawatan dan pola tanam yang paling produktif.
Penerapan sistem perawatan yang baru telah dimulai sejak 5 tahun yang lalu dan sudah menunjukkan hasil yang sesuai dengan ekpektasi. Â Peningkatan produktivitas lebih dari 100% dari semula dan fluktuasi produksi tidak terlalu tajam.
- pemeliharaan ranting terjadwal
- pemangkasan terukur
- pemupukan yang seimbang
- pengurangan pohon naungan