Salah satu acara Kompas TV yang saya sukai adalah "Ultimate U" yang dibawakan oleh Rene Suhardono. Social Entrepreneur atau wirausaha sosial adalah topik yang dikupas di acara jam 8 malam ini. Acara ini muncul seminggu sekali. Biasanya setiap Minggu malam, tapi kayaknya sekarang digeser ke Sabtu malam.
Rene Suhardono sendiri adalah seorang konsultan bidang human capital. Tulisannya juga muncul di harian Kompas setiap Sabtu yang juga berjudul Ultimate U. Berpikir out of the box sering muncul baik dalam tulisannya maupun di acara televisi yang dibawakannya.
Dalam mengupas wirausaha sosial, ada beberapa figur yang tampil. Ada Silverius dari Yayasan Telapak yang menceritakan bagaimana mengembangkan pengelolaan hutan yang lestari di Sulawesi Tenggara untuk melawan illegal logging, tapi tetap memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Awalnya hanya 7 keluarga yang mau ikut program pendampingan dari yayasan. Namun setelah melihat harga kayu yang telah bersertifikat yang artinya ditebang dengan cara yang sesuai aturan, harganya naik beberapa kali lipat, akhirnya banyak yang bergabung.
Ben Subiakto dari "Kapan Lagi Network" juga tampil. Ia mengisahkan kegiatannya dalam menyelenggarakan "idea fest" yakni kompetisi ide kreatif untuk wirausaha sosial. Salah satu pemenang, Putri Lestari, Â tampil menjelaskan program "Kenali Nusantara". Program ini mengajak anak sekolah di saat liburan untuk menikmati tempat yang indah sekaligus tinggal bersama masyarakat sambil mempelajari budaya setempat.
Terkait topik yang diangkat, menurut saya pada intinya wirausaha sosial sama dengan bisnis lainnya. Harus bisa dipasarkan sehingga menghasilkan laba. Cuma kalau bisnis lain diciptakan untuk tujuan akhir mendapatkan laba, maka di wirausaha sosial, laba adalah alat untuk memberi manfaat sosial bagi masyarakat banyak secara berkesinambungan.
Jadi ini bukan seperti orang memberi sedekah, setelah itu selesai. Tapi persis seperti bisnis pada umumnya harus menerapkan prinsip manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, eksekusi, dan evaluasi. Begitu terus menerus sebagai sebuah siklus sehingga semakin membesar.
Terkait acaranya, menurut saya sih, meminjam tagline majalah Tempo, "enak ditonton dan perlu". Tapi masih kurang ngepop untuk bisa mengalahkan sinetron, reality show atau variety show yang ada di televisi lain pada jam yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H