Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Sudirman: Final Sesama Kalimantan?

15 Januari 2016   20:25 Diperbarui: 15 Januari 2016   20:38 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut catatan sejarah sepak bola nasional, Kalimantan belum pernah menjadi kiblat, dalam arti menjadi barometer kemajuan, penyumbang terbanyak pemain timnas, atau klub-klubnya menjuarai liga nasional. Selama ini praktis Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua yang bergantian menorehkan tinta emas.

Sekarang Kalimantan berkesempatan mengukir sejarah baru. Kondisinya sangat memungkinkan karena dua klub terbaiknya, Mitra Kukar dan Pusamania Borneo menciptakan suatu hal yang luar biasa, memenangi leg pertama di semi final turnamen Piala Sudirman. Artinya, bila kedua klub tersebut bisa menahan imbang lawan-lawannya di leg kedua hari Sabtu dan Minggu ini (bahkan Borneo kalah 1-0 juga gak apa-apa), maka mereka mampu menciptakan "All Kalimantan Timur Final".

Seperti diketahui, kedua klub sedang di atas angin. Mitra Kukar menang 2-1 atas Arema dan Borneo menang 2-0 atas Semen Padang pada leg pertama. Pretasi kedua klub tersebut boleh dibilang luar biasa bila mengingat usia klub yang masih relatif muda. Tapi bila ada yang berpendapat "biasa-biasa saja" kemungkinan karena kedua klub tersebut punya sejarah yang sama, yakni "membeli" klub jadi.

Hanya saja perlu disadari meski membeli klub jadi, tetap butuh usaha keras untuk bisa tampil sebagai klub elit nasional, karena saat dibeli, klub tersebut belum berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola nasional. Ambil contoh klub Mitra Kukar. Kalau anda sudah berusia kepala empat ke atas tentu anda bisa mengingat klub Niac Mitra yang bermarkas di Surabaya, dan pernah menjuarai kompetisi era galatama di tahun 80-an. Saat itu dua pemain Singapura, Fandi Ahmad dan David Lee menjadi pemain unggulan Niac Mitra.

Nah klub tersebut  beberapa kali berpindah tangan, dan sempat hinggap di Palangka Raya menjadi Mitra Kalteng Putra yang bekompetisi di divisi dua Liga Indonesia, sebelum berganti rupa menjadi Mitra Kukar di tahun 2003, dan bermarkas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim. Mitra Kukar merangkak dari divisi dua, divisi satu dan sejak 2008 sukses menembus divisi utama dan berikutnya Liga Super Indonesia di tahun 2012.

Pusamania Borneo FC bahkan terkesan lebih fenomenal. Klub yang bermarkas di Samarinda ini, awalnya adalah Perseba Bangkalan, Madura, Jatim. Baru di awal 2014 dibeli PT Nahusam Pratama Indonesia dan sekaligus merubah nama klub menjadi Pusamania Borneo FC.

Padahal sebelumnya Pusamania adalah julukan bagi suporter Persisam, klub perserikatan di Samarinda, yang setelah tidak boleh mendapat dana APBD berganti menjadi klub Putra Samarinda. Baik Persisam maupun Putra Samarinda tidak mampu menjadi klub elit level nasional, sehingga ada tokoh kelompok suporter yang berperan dalam akuisisi klub Perseba itu tadi untuk mewujudkan impian terciptanya klub yang disegani di Samarinda. 

Kenapa disebut fenomenal? Karena saat bermain di divisi utama tahun 2014, mereka langsung sukses mendapat promosi ke Liga Super Indonesia 2015 ( yang terhenti atau dihentikan kompetisinya ). Borneo menjadi klub yang ditakuti sehingga dua klub memainkan sepak bola gajah, yakni PSS Sleman dan PSIS Semarang, agar terhindar dari Borneo saat di ujung kompetisi divisi utama.

Baik Mitra Kukar maupun Borneo FC pada turnamen Piala Presiden berhasil menembus 8 besar. Sekarang di Piala Sudirman menembus 4 besar dan berpeluang masuk 2 besar. Akankah menjadi kenyataan? Jawabannya kita tunggu hari Sabtu besok dari Stadion Agus Salim Padang dan hari Minggu dari Stadion Kanjuruhan Malang.

Kalaupun bukan final sesama Kalimantan, salah satu klub paling tidak bisa melaju. Dan harapan terbesar ada di kubu Pusamania Borneo. Bila akhirnya Arema yang meraih gelar juara, bukanlah kejutan. Kalau klub Kalimantan, inilah sejarah baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun