Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Cetak (Belum) Akan Mati

26 November 2014   19:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Harian Kompas kemaren menurunkan berita dengan judul "Media Cetak Bergegas Tarik Pembaca Muda", yang merupakan liputan atas acara World Young Reader Summit and Ideathon. Acara berlangsung di Bali tanggal 24 dan 25 November 2014, dan diselenggarakan oleh World Association of Newspapers and News Publishers.

Contoh paling nyata dari "kebergegasan" tersebut adalah diterbitkannya sisipan "Kompas Muda" di Harian Kompas sekali seminggu. Kemudian di Kompas Minggu disediakan beberapa lembar untuk cerita anak-anak. Sebetulnya, seingat saya, dulu di sekitar tahun 70-an atau 80-an, setiap harinya Kompas punya lembaran khusus. Umpama hari Jumat ada sisipan olahraga yang akhirnya di spin-off menjadi tabloid Bola. Hari Kamis ada sisipan khusus Wanita, yang sekarang sepertinya terwadahi di tabloid Nova. Yang sisipan anak-anak menjadi majalah Bobo. Yang sisipan remaja menjadi majalah Hai. Akhirnya Kelompok Kompas Gramedia (KKG) memang menggurita. Tapi, barangkali didasarkan pertimbangan media induknya, Harian Kompas, mulai tidak dilirik pembaca muda dan remaja, maka Kompas kembali menghadirkan sisipan "Kompas Muda" dan Lembaran Anak.

Anak Muda banyak yang merasa tidak perlu lagi baca media cetak, toh dari media online sudah bersliweran banyak sekali berita, bahkan tumpah-ruah. Tapi, menurut saya, paling tidak satu atau dua generasi lagi media cetak belum akan mati. Media online unggul di kecepatan, begitu ada kejadian, begitu muncul beritanya. Tapi kedalaman dan keluasan berita serta analisisnya, masih unggul media cetak. Hal ini wajar mengingat sebelum berita naik cetak, telah melalui beberapa saringan dari berbagai sumber dan proses peng-edit-an yang ketat.

Dulu, saat saya baru bergabung di tempat saya bekerja saat ini, saya dan teman-teman rata-rata membeli koran secara rutin. Beda dengan staf baru saat ini, saya lihat sudah jarang yang menenteng koran pagi saat datang di kantor. Tapi tetap ada beberapa staf baru yang berlangganan koran, dan umumnya malah staf yang serius atau bekerja dengan baik. Artinya bagi pencari berita dan ulasan yang lebih lengkap tetap masih membutuhkan media cetak, di samping mereka juga hunting dari media online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun