Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetisi Belum Pasti, Evan Dimas Pamitan

3 Februari 2016   13:44 Diperbarui: 3 Februari 2016   14:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Evan Dimas, pesebak bola muda dari Kota Pahlawan Surabaya, tanpa ragu mengungkapkan satu-satunya keinginan sewaktu ditanya Menpora Imam Nahrawi, yakni agar kompetisi sepak bola segera digelar kembali. Momennya adalah saat Evan berpamitan dalam rangka keberangkatannya ke Spanyol, Selasa 2 Februari kemaren. Evan akan menjalani latihan selama 4 bulan di klub Espanyol B.

Saya ingin solusi terbaik saja karena banyak pemain yang mengangur, ujar Evan Dimas sebagaimana diberitakan Kompas hari ini. Evan Dimas, yang didampingi oleh ibunya diterima oleh Menpora selama sekitar satu jam. Menarik bahwa Evan yang lahir dari keluarga amat sederhana, 20 tahun yang lalu, dan sekarang menjadi bintang muda, budi pekertinya tetap terpelihara. Hal ini antara lain terlihat dari cara Evan menghormati ibunya.

Satu lagi yang menarik, kemaren Evan dapat hadiah sarung dari Menpora. Menurut Menpora, sarung adalah identitas Indonesia. Meski sebetulnya orang Myanmar dan India juga punya sarung. Namun paling tidak hadiah ini bisa mengingatkan Evan untuk tidak lupa beribadah. Evan, sebagaimana juga teman-temannya di timnas U-19 digembleng oleh pelatih Indra Sjafrie tidak saja kemampuan bermain bola, tapi juga menanamkan nilai religius.

Ini bukan kepergian Evan yang pertama ke Spanyol. Evan bersama timnas U-19 pernah melakukan tur ke Spanyol bulan September 2014, dan antara lain bertanding melawan Barcelona. Saat itulah bakat Evan tercium oleh para pencari bakat di sana.

Lalu di tahun 2015 yang lalu, Evan untuk kedua kalinya ke Spanyol. Kali ini dalam rangka trial untuk bisa bergabung dengan klub kasta kedua Spanyol, UE Lagostera. Namun, Evan dinilai masih punya kelemahan, sehingga batal bergabung. Memang ada juga berita bahwa kegagalan Evan saat itu juga terkait dengan cedera kaki yang dialaminya.

Mudah-mudahan kesempatan sekarang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Evan Dimas, sehingga akhirnya bisa menjadi pemain permanen yang dikontrak resmi di Spanyol. Meski untuk ukuran Indonesia, Evan Dimas sudah tergolong bintang, untuk standar Eropa, harus diakui, masih banyak yang harus diperbaiki, baik sisi teknik maupun fisik. Itulah yang akan dipacu selama 4 bulan.

Di samping itu, Evan juga harus berjuang mengatasi soal non teknis, seperti penguasaan bahasa Spanyol, adaptasi dengan cuaca, juga dengan budaya masyarakat di sana. Namun, dengan tekad yang keras, seharusnya Evan bisa menaklukkan semua itu.

Selamat jalan Evan Dimas. Masyarakat Indonesia punya harapan besar, agar seorang Evan Dimas mampu berperan banyak bagi kejayaan sepak bola nasional di masa depan, Semoga tidak ada yang bertanya, kenapa Evan berpamitan kepada Menpora, tapi tidak ke PSSI. Pasti Evan bingung menjawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun