Dalam lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) malam ini (24/6), Persija Jakarta bertindak sebagai tuan rumah melawan klub kuat Sriwijaya FC bertempat di Gelora Bung Karno (GBK). Â Persija berhasrat mempersembahkan kemenangan sebagai kado yang indah HUT ke 489 Kota Jakarta.
Selama 45 menit babak pertama belum ada gol yang tercipta. Namun demikian pertandingan berlangsung cukup menarik karena kedua klub sama-sama bermain cepat dan menyerang, serta sama-sama memperoleh peluang emas. Beto Gonzalves dan Hilton Moreira dari Sriwijaya serta Ambrizal dan Novri Setiawan dari Persija beberapa kali berhadapan dengan kiper lawan, namun kedua kiper mampu menghadang.
Di babak kedua, tepatnya di menit ke 56 Persija sebetulnya mendapat kesempatan mencetak gol setelah wasit memberi hadiah tendangan pinalti karena pelanggaran Fakhruddin terhadap Ade Jantra. Fakhruddin terkena kartu merah, namun eksekusi Bambang Pamungkas mampu dihadang kiper Teja Paku Alam.
Justru bermain dengan 10 pemain, Sriwijaya memetik gol manis di menit ke 65 melalui tendangan bebas Hilton Moreira. Sayang sekali setelah itu pertandingan tidak lagi terkendali. Sebelumnya di menit ke 54 permainan sempat terhenti lima menit karena asap yang bersumber dari bangku penonton membuat beberapa pemain kesulitan bernafas, yang paling parah adalah Wildansyah dari Sriwijaya yang harus mendapat alat bantu.
Di menit ke 62 pertandingan terhenti lagi, juga karena asap. Bahkan kali ini Wildansyah harus ditarik keluar dan digantikan Zainando. Akhirnya pertandingan dihentikan pada menit ke-81. Saat itu kondisi di dalam stadion sudah tidak kondusif.
Terjadi bentrokan antara para suporter dan aparat keamanan di tribune VIP Timur. Penyebabnya adalah ratusan suporter yang berusaha masuk ke dalam lapangan. Aparat pun mencegah mereka.
Terhentinya pertandingan akibat kerusuhan ini membuat Persija kini terancam sanksi dari komisi disiplin TSC. Status pertandingan masih belum jelas apakah sudah dianggap selesai dengan kemenangan Sriwijaya atau sisa waktu akan dilanjutkan.Â
Setelah delapan minggu TSC bergulir, inilah insiden paling serius yang terjadi. Ironisnya hal tersebut sekaligus sebagai kado paling pahit untuk perayaan HUT Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H