Bagi yang rutin membaca koran bisnis, seperti Investor Daily, Bisnis Indonesia, dan Kontan, tentu tidak kaget semua koran tersebut hari ini tampil gemuk. Ambil contoh, Investor Daily, hari ini muncul dengan 64 halaman, padahal biasanya hanya 28 halaman. Karena hari Senin 31 Maret 2014 bertepatan dengan libur Nyepi, maka hari ini adalah batas hari kerja terakhir bagi semua bank dan juga bagi perusahaan apa saja yang go public di Bursa Efek Indonesia, untuk menyampaikan laporan keuangan tahun 2013 di media cetak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Jadi, lebih dari separoh halaman koran bisnis, berisi iklan laporan keuangan, berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, dan Laporan lainnya dari masing-masing perusahaan yang diwajibkan oleh regulator (Otoritas Jasa Keuangan dan Bapepam).
Namun demikian, bagi perusahaan yang telah lebih awal selesai diaudit, publik sudah dari beberapa waktu yang lalu mengetahui kinerja keuangannya sepanjang tahun 2013. Sebahagian besar BUMN telah mempublikasikan laporannya, bahkan sudah banyak yang melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang salah satu agendanya adalah menetapkan pendistribusian laba tahun 2013. Sebagai contoh, bank yang perolehan labanya terbesar di negara kita, BRI, baru saja melakukan RUPS tanggal 26 Maret 2014 yang lalu. Dari 21,16 trilyun rupiah laba BRI tahun 2013 telah diputuskan sebesar 30 persen dibagikan sebagai deviden. Karena pemegang saham BRI, lebih kurang 56 persen dimiliki negara, maka negara juga akan menerima deviden sesuai dengan proporsinya. Sisanya milik masyarakat yang memegang saham BRI, yang ironisnya kebanyakan adalah investor asing. Bank BUMN lain, yakni Bank Mandiri sebagai bank terbesar dari sisi aset, juga telah mempublikasikan laporannya, dengan mencatat aset sebesar Rp 648 trilyun, dan laba sebesar Rp 17,2 trilyun. Untuk bank swasta terbesar, BCA, juga telah muncul laporan keuangannya dengan aset sebesar Rp 488 trilyun dan laba sebesar Rp 14,4 trilyun.
Nah, bagi yang berminat mengamati kinerja perusahaan-perusahaan yang telah go public, jangan lewatkan koran-koran di atas, baik versi cetak maupun versi e-paper, ataupun langsung mengakses website masing-masing perusahaan yang ingin diamati. Publik berhak tahu atas apa yang terjadi di perusahaan-perusahaan tersebut sepanjang tahun lalu, baik kelebihan maupun kelemahannya, dan salah satu cara untuk mengetahui "isi perut" perusahaan adalah dengan "membedah" laporan keuangannya.