Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berwisata di Kampoeng Rawa

9 Mei 2017   18:06 Diperbarui: 9 Mei 2017   18:14 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kampoeng Rawa" adalah kawasan wisata di Danau Rawa Pening dan sekitarnya yang berada di dekat Kota Ungaran, Jawa Tengah. Meskipun danau alam tersebut dulunya cukup terkenal sebagai obyek wisata, namun setelah areal danau sebagian besar tertutupi oleh enceng gondok, mulai berkurang pengunjungnya. Nah, ternyata sejak beberapa bulan terakhir ini, pamor Rawa Pening kembali terangkat berkat adanya pembenahan di sana-sini. Mungkin agar berkesan jadul, kawasan ini sekarang dinamakan "Kampoeng Rawa".

Ada beberapa tempat yang layak untuk dikunjungi, tapi yang sempat saya eksplor hari Minggu (7/5) kemaren adalah memasuki "Dermaga Perahu Wisata". Kebetulan sebelumnya saya menghadiri acara pernikahan salah seorang teman di Salatiga, dan rekomendasi dari teman-teman, tempat ini cukup bagus, dan dekat dari Salatiga ke arah kota Semarang. Betul saja, begitu memasuki kawasan Kampoeng Rawa, pengunjung merasa nyaman dengan areal parkir yang amat luas, dan membayar di loket resmi. Tak ada pungutan sejenis "uang preman", seperti yang ada di beberapa obyek wisata lain.

Dari tempat parkir menuju gerbang dermaga, berjejeran kios penjual cendera mata dan makanan yang cukup menggoda. Ada pula sebuah toko yang representatif yang merupakan pusat promosi produk unggulan UMKM. Namun saya dan beberapa teman langsung ingin menikmati berkeliling danau dengan menyewa perahu yang banyak bersandar di dermaga. 

Selama 30 menit berkeliling danau, terasa mengasyikkan, karena perahu berlayar dengan lancar. Berfoto sambil naik perahu dengan latar belakang air yang berombak tenang, latar belakang keramba ikan, dan Gunung Telomoyo yang terlihat dari kejauhan, sungguh indah. Namun demikian masih ada sedikit catatan, yakni meskipun enceng gondok sudah banyak dibabat oleh berbagai kelompok relawan, tapi di beberapa lokasi, masih tersisa atau tumbuh lagi. Kemudian warna airnya yang agak keruh, padahal nama Rawa Pening sebetulnya berarti rawa yang bening.  

Lumayan banyak pengunjung yang tertarik menjajal naik perahu. Kondisi fisik perahu tergolong baik dengan kapasitas 10 orang. Hanya saja tidak tersedia pelampung untuk dibagikan kepada para penumpang. Meskipun relatif aman, tindakan antisipasi seperti pembagian pelampung, tetap diperlukan.

Setelah puas berkeliling danau, saatnya mengisi perut yang mulai lapar. Di kios yang berjejer di pinggir area parkir, banyak tersedia makanan khas setempat yang dinamakan tape singkong. Sesuai namanya tape ini terbuat dari singkong yang diserut dan dibungkus dengan daun pisang dalam ukuran kecil. 

Kalau masih lapar, tidak jauh di luar kawasan Kampoeng Rawa, kue srabi Ngampin layak pula dicoba. Ngampin adalah nama kampung yang di kedua sisi jalan rayanya penuh oleh warung kecil penjual srabi. Kue ini bisa dinikmati sambil lesehan di salah satu warung, atau dimakan di atas mobil yang bisa diparkir di depan warung.

Pembaca, berikut ini beberapa foto yang berkaitan dengan tulisan di atas.

[caption caption="Gerbang Dermaga (dok pri)"][/caption]

[caption caption="Promosi UMKM (dok pri)"]

[/caption]

[caption caption="Di tengah danau (dok pri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun