Di Jakarta, terutama di kawasan Kota, ada banyak gedung tua peninggalan era kolonial Belanda yang dijadikan bangunan cagar budaya. Gedung ini tidak boleh dibongkar. Andaipun direnovasi tidak boleh mengubah arsitektur aslinya. Sebagian gedung sudah berhasil direstorasi sehingga menarik untuk dikunjungi sekaligus menjadi obyek bagi penggemar fotografi.
Gedung yang saya maksud adalah Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia 1946. Tadinya saya pun mengira gedung tersebut rancangan arsitek Belanda karena terkesan kokoh. Kalau masuk ke dalam gedung, terlihat langit-langit yang tinggi dan sirkulasi angin yang memadai sehingga relatif tidak membutuhkan pendingin udara.
Baik Gedung Kanwil BNI maupun Kantor Pusat BI dibuat pada dekade 1950-an, yang hanya 5 lantai, karena saat itu lahan di Jakarta masih luas dan belum ada gedung pencakar langit. Gedung BNI pada saat dibangun digunakan sebagai Kantor Pusat, dan baru menjadi Kantor Wilayah setelah BNI membangun gedung pencakar langit di Jalan Sudirman di akhir dekade 1980-an.
Namun karya terbesar Silaban, yang bukan berupa gedung kantor, dan sangat monumental adalah Monumen Nasional dan Masjid Istiqlal, yang menjadi ikon Jakarta. Atas prestasinya merancang Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, Â Silaban menerima anugrah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari pemerintah.
Berikut foto-foto karya Silaban yang saya ambil dari dokumen pribadi, kecuali foto Masjid Istiqlal saya ambil dari satupedang.blogspot.com. Empat foto lainnya adalah Kanwil BNI di kawasan Kota, Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H