Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Atlet Difabel Kita yang Membanggakan, Namun Luput dari Perhatian

7 Desember 2015   10:16 Diperbarui: 7 Desember 2015   10:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Prestasi olahraga kita tidak semuanya terpuruk. Di Sea Games terakhir, Juni 2015 di Singapura, kita memang hanya berada di posisi ke 5 setelah Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Memalukan bagi bangsa sebesar Indonesia. Namun saudara-saudara kita yang menyandang difabel justru menjadi pahlawan, membayar lunas utang atlet "normal", dengan memuncaki Asean Para Games yang tengah berlagsung di Singapura. 

Sampai jam 22.30 WIB Minggu malam kemaren, sesuai berita Kompas hari ini Indonesia merebut 46 emas, 45 perak, dan 27 perunggu. Posisi ke 2 adalah Thailand dengan 42 emas, 40 perak dan 45  perunggu. Perlombaan memang belum berakhir, tapi ada harapan besar Indonesia mampu mempertahankan gelar juara umum sebagaimana yang diperoleh di Asean Para Games sebelumnya di Myanmar.

Tentu Kompas sengaja mengangkat berita tersebut di halaman utama. Padahal media lain tidak memberi tempat yang sesuai. Bahkan saya yang rutin menonton berita dari sejumlah stasiun televisi, tidak menemukan liputannya. Sayang sekali kalau prestasi besar ini tidak banyak diketahui publik.

Kalau Kompas mengirimkan wartawan khusus untuk meliput event tersebut, tidaklah mengherankan, karena pemberitaan terkait kaum difabel sering di angkat Kompas. Tapi harus diakui, berita tersebut bagi media lain pada umumnya mungkin dianggap kurang punya nilai jual. Hanya saja kalau semua berita dipandang dari sisi komersial, tentu akan semakin terpinggirkan berita terkait kaum difabel.

Padahal pemberitaan di media masa adalah cara terbaik agar masyarakat bisa memahami seutuhnya tentang kaum difabel. Tak kenal maka tak sayang, sehingga tak heran bila masih banyak yang beranggapan asal sudah menyumbang dana, itu sudah cukup.

Sebagai catatan "difabel" adalah kependekan dari different ability, yakni orang yang keadaan fisik atau sistem biologisnya berbeda dengan orang lain pada umumnya. Ada penyandang sejak lahir, namun banyak pula karena mengalami suatu peristiwa (korban kekerasan, perkelahian, kecelakaan, konflik bersenjata, bencana alam, kebakaran, dan sebagainya).

Keberhasilan atlet difabel kita, membuktikan bahwa penyandang difabel bukanlah orang yang tidak berdaya, namun mampu  menunjukkan kemampuannya, seperti pada olahraga atletik yang banyak menyumbang medali buat Indonesia. Banyak pula yang mahir dalam bidang kesenian. Bahkan kita punya beberapa ilmuwan yang menyandang difabel.

Harusnya hal ini makin menyadarkan kita bahwa kaum difabel bisa produktif, bukan beban. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak perusahaan atau instansi pemerintah yang  melibatkan kaum difabel dalam berbagai kegiatan, sehingga mereka juga merasa terlibat, merasa memiliki dan bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun