Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada Lagu Rinto yang Terjual 4 Juta Keping

11 Februari 2015   00:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:28 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rinto Harahap berpulang dengan meninggalkan jejak yang sangat banyak di blantika musik Indonesia. Mengikuti kesuksesan Koes Plus, di era 1970-an bermunculan sejumlah group band di Indonesia, salah satunya adalah The Mercy's. Band asal Medan ini dipimpin oleh Rinto Harahap dengan anggota Erwin Harahap, Reynold Panggabean, Charles Hutagalung, dan Albert Sumlang. Lagu-lagu The Mercy's kebanyakan diciptakan oleh Rinto. Hits-nya antara lain lagu "Mana Lagi", "Ayah", "Dalam Kerinduan", dan sebagainya.

Ketika era The Mercy's berakhir, karir Rinto malah lebih melejit lagi, sebagai pencipta lagu paling laris di akhir 70-an sampai awal 80-an. Tidak terhitung lagu yang diciptakannya, dan juga banyak sekali penyanyi yang diorbitkannya. Hampir semua penyanyi wanita top di era tersebut mendendangkan lagu Rinto, yang mendayu-dayu dan melankolis. Hetty Koes Endang, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Nia Daniati, Iis Sugianto, adalah beberapa di antaranya. Meski tidak ada catatan resmi, menurut Rinto, lagu "Jangan Sakiti Hatinya" yang direkam tahun 1979 dan dinyanyikan Iis Sugianto, terjual sampai 4 juta kaset (lihat buku Theodore KS, Rock n Roll Industri Musik Indonesia, Penerbit Buku Kompas, 2013). Saat itu selama beberapa bulan lagu tersebut selalu menghiasi stasiun radio di seluruh Indonesia.

Bisa jadi yang paling kontroversial adalah lagu Rinto "Hati yang Luka" yang dinyanyikan oleh Betharia Sonata. Liriknya yang antara lain berbunyi "Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku" dan menceritakan penderitaan seorang istri yang terkena apa yang sekarang disebut sebagai KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), konon dinilai cengeng oleh penguasa saat itu. Harian Kompas pernah menayangkan karikatur bergambar Menteri Penerangan Harmoko sedang terisak-isak sambil berkata "Stop Lagu Cengeng".

Cengeng atau melankolis, terpulang ke masing-masing pendengar. Memang, lagu Rinto cenderung "lembut", sampai ada ungkapan "badan Rambo ber-hati Rinto" untuk menggambarkan laki-laki yang gagah tapi berhati lembut. Apapaun juga, Rinto Harahap adalah nama besar dalam industri musik tanah air. Selamat jalan Rinto Harahap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun