Sebelum berlaga, Ahsan dan Hendra didampingi oleh istri dan anak-anak masing-masing hingga memasuki lapangan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pun resmi menyudahi karier di dunia tepok bulu usai kalah 13-21, 14-21 dari Arif/Yap yang  berasal dari Malaysia. Dengan demikian, berakhirlah kiprah The Daddies di level pro internasional.
Ahsan/Hendra sebelumnya mengatakan tidak punya target pada Indonesia Masters 2025. Keikutsertaan mereka di Turnamen BWF kategori Super 500 itu hanya dimaksudkan sebagai ajang perpisahan.
Tepat setelah poin terakhir penentu kekalahan, mulai terlihat adegan yang mengharukan. Ahsan dan Hendra langsung berpelukan.Â
Ahsan begitu emosional dan tak kuasa menahan air mata haru. Dia tampak menunduk dan menangis.Â
Di sisi lain, Hendra tampak lebih tegar. Pemain legendaris Indonesia tersebut masih mampu sedikit tersenyum sembari merangkul Ahsan.
Kemudian, pasangan Malaysia memeluk hangat Hendra dan Ahsan pertanda apresiasi yang tinggi.
Keduanya kemudian berfoto bersama dengan ganda Malaysia yang menjadi lawan di babak 16 besar tersebut. Setelah itu, Ahsan bersujud syukur dengan diiringi aplaus meriah dari penonton.Â
Adegan berikutnya yang terlihat di layar kaca, Hendra melempar raketnya ke arah penonton yang mengelu-elukannya, sebagai tanda perpisahan.
Banyak hal yang perlu diteladani oleh para pemain bulutangkis muda Indonesia dari apa yang dilakukan Hendra dan Ahsan selama ini.
The Daddies sangat ulet di lapangan, sangat disiplin dalam berlatih dan sikapnya di luar lapangan juga sangat baik.