Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kisah Ernie Djohan, Si Mutiara yang Hilang

19 Januari 2025   07:46 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:46 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ernie Djohan|dok. viva.co.id

Penikmat lagu-lagu era akhir 1960-an hingga awal 1970-an, pasti sudah tidak asing dengan nama Ernie Djohan. Dia merupakan penyanyi tercantik sekaligus artis Tanah Air yang berjaya ketika itu.
 
Berbeda dari kebanyakan penyanyi Indonesia yang ingin go international, Ernie Djohan justru mulai merintis kariernya saat ia menetap di Singapura, mengikuti tempat bertugas ayahnya yang seorang diplomat. 

“Ada yang bilang saya go international, padahal tepatnya bukan seperti itu. Saya ini berkarier di luar (luar negeri) bukan karena go international. Tapi saya memang tinggal di luar negeri. Jadi saya berkarier di luar baru kemudian ‘pulang kandang’ (kembali ke Tanah Air),” demikian kata Ernie Djohan.

Kebetulan, ayah Ernie, yakni Djohan Bakharudin, adalah seorang diplomat yang pada tahun 1953 bertugas di Belanda. Ernie yang ketika itu baru berusia 2 tahun pun menetap di negeri kincir angin selama hampir lima tahun. 

Setelah itu sang ayah yang asli Minangkabau, bahkan masih tergolong keturunan Raja Pagaruyung, kembali memboyong keluarganya ke Singapura tempat dimana dia dipindahtugaskan.

Saat di Singapura itulah Ernie yang berangkat remaja mulai mengikuti beberapa lomba menyanyi, salah satunya adalah ajang Singapore’s  All School Talentime dimana ia berhasil  meraih juara pertama.  

Tahun 1962 boleh dibilang adalah awal karier menyanyi Ernie Djohan ketika usianya baru 11 tahun. Sebuah perusahaan rekaman ‘Philips Singapura’ menawarkan rekaman lagu berbahasa Inggris dan Melayu kepada Ernie. 

Sejak itu karier menyanyi Ernie terus melambung dan sering diundang menyanyi di berbagai tempat.

Namun, kiprah Ernie di Singapura tak bisa berlangsung lama karena pecahnya konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963. Presiden Soekarno memanggil pulang semua diplomatnya, termasuk ayah Ernie.

Di Indonesia, karier bernyanyi Ernie Djohan terus berlanjut dan cepat meraih popularitas. Sebagai penyanyi cilik Indonesia di era 1963-1965, ia kerap diminta menghibur untuk Tamu Negara oleh Presiden Bung Karno.

Kariernya semakin bersinar saat Ernie berhasil mendapatkan Golden Record dari Remaco Records lewat lagu hits-nya sepanjang masa, yaitu 'Teluk Bayur'. Karya musiknya ini memecahkan penjualan Album Terlaris pada masa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun