Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada muatan politisnya, mengingat PDIP dicitrakan sebagai partai oposisi terhadap pemerintah.
Tentu saja pihak KPK membantah bila ada yang mengatakan kasus Hasto dipolitisir. KPK yakin telah memegang bukti yang kuat untuk mentersangkakan Hasto.
Terlepas dari kasus Hasto tersebut, tanda-tanda PDIP mulai merapat ke pemerintah, khususnya ke Presiden Prabowo Subianto, terlihat semakin jelas.
Namun, terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, barangkali PDIP masih geram. Betapa tidak, pencawapresan Gibran berpasangan dengan capres Prabowo, dinilai pembangkangan oleh PDIP.
Seperti diketahui, pada Pilpres lalu, PDIP mengusung paslon Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Gibran, seperti juga Joko Widodo (ayah Gibran) dan Bobby Nasution (menantu Joko Widodo), telah dipecat dari PDIP.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut telah menitipkan pesan kepada semua kadernya agar menjaga pemerintahan Prabowo Subianto dengan baik.
Meskipun demikian, para kader diminta tetap menjalankan fungsi-fungsi pengawasan atau check and balances secara optimal di DPR. Demikian yang terungkap dari pemberitaan di sejumlah media daring.
Politikus senior PDIP yang juga Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, setelah hadir di acara ”Soekarno Run” di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2025), memastikan bahwa PDIP akan menjadi mitra strategis pemerintahan Prabowo.
Hal ini selaras dengan pernyataan Megawati Soekarnoputri dalam acara peringatan hari ulang tahun ke-52 partai berlambang banteng itu, pada Jumat (10/1/2025).
Dengan pernyataan tersebut, diperkirakan akan segera terjadi pertemuan tatap muka antara Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
