Timnas Indonesia ketika berhadapan dengan Tim Arab Saudi di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, 19 November 2024 lalu.Â
Masih segar dalam ingatan, betapa dahsyatnya permainanIndonesia berhasil menorehkan sejarah emas dengan menundukkan Arab Saudi, tim yang merupakan salah satu favorit untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026.Â
Dua gol cantik yang dicetak wonderkid Marselino Ferdinan ke gawang Arab Saudi, tanpa satu gol balasan pun yang bersarang di gawang Indonesia, disambut sangat meriah oleh semua pendukung Indonesia.
Itulah kemenangan pertama Indonesia dalam 6 laga yang sudah dimainkannya di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Ini juga yang membuat posisi Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih masih aman.
Kemenangan itu mampu menjadi peredam suara mereka yang menginginkan STY dipecat, buntut kekalahan 1-2 saat bertanding melawan tuan rumah China satu bulan sebelumnya.
Masih ada 4 pertandingan lagi yang akan sangat menentukan nasib Indonesia, apakah lolos langsung ke Piala Dunia, masuk lagi ke ronde keempat kualifikasi, atau langsung tersisih.
Artinya, peluang Timnas Garuda masih terbuka dan STY juga punya optimisme yang sama. Sebagian besar publik sepak bola tanah air juga punya keyakinan yang sama dan percaya dengan STY.
Tapi, Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI telah mengambil keputusan besar dengan memberhentikan STY dan menunjuk pelatih yang dulunya adalah striker Timnas Belanda, Patrick Kluivert.
Jelas ini tugas berat bagi Patrick Kluivert dan sekaligus menjadi pertaruhan besar bagi Erick Thohir. Soalnya, Erick mengakui keputusan tersebut murni hasil analisis dan pertimbangan dirinya sendiri dan koleganya di PSSI.
Bahkan, Erick Thohir menegaskan kalau ia tidak terpengaruh dengan opini netizen dan juga tidak ada tekanan dari pihak luar lainnya, termasuk dari mafia bola.
Akan ada 3 skenario atau 3 kemungkinan kondisi yang harus dihadapi Erick Thohir sebagai pribadi dan PSSI sebagai institusi nantinya.