Viralnya aksi buang susu yang dilakukan secara ramai-ramai oleh para peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah, akhirnya mendapat tanggapan yang positif dari anggota DPR dan juga dari pemerintah.
Seperti diketahui, aksi yang terjadi pada Sabtu (9/11/2024) tersebut dilakukan di atas mobil bak terbuka, sehingga menuai perhatian warga di sekitar lokasi kejadian.
Para peternak beraksi dengan menyirami badan mereka menggunakan susu yang sudah dimasukkan ke dalam milk can atau wadah untuk menampung atau mengangkut cairan tersebut.
Selain itu, mereka juga membagikan sekitar 1.000 liter susu secara gratis kepada masyarakat yang datang dengan membawa wadah sendiri. Ribuan liter susu itu ludes hanya dalam hitungan menit setelah diserbu warga.
Adapun tujuan aksi buang susu sebagai bentuk protes terhadap kondisi yang dihadapi peternak sapi perah, yakni produk susu mereka ditolak oleh industri pengolahan susu.
Banjirnya susu impor diduga menjadi penyebab tidak terserapnya susu yang diproduksi oleh peternak sapi perah lokal. Akibatnya, para peternak mengalami kerugian yang relatif besar.
Aksi protes tersebut telah mendapat perhatian dari Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, yang meminta perhatian publik dan pemerintah terhadap nasib para peternak lokal di seluruh Indonesia.
“Peternak lokal kita, yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, menghadapi persaingan yang cukup keras dalam menghasilkan susu berkualitas. Mulai dari tantangan dalam budidaya hingga harga pakan yang semakin mahal, mereka butuh dukungan konkret agar tetap dapat bertahan dan berdaya saing,” kata Riyono, Jumat (15/11/2024).
Lebih lanjut, Riyono menegaskan bahwa dukungan negara untuk peternak lokal tidak hanya soal kesejahteraan individu, tetapi sekaligus untuk membangkitkan ekonomi nasional yang berakar dari desa-desa.
Salah satu cara untuk membantu mereka adalah dengan menjadikan hasil produksi susu lokal sebagai bagian dari program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah.