Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpelukan di Bandara, Cukup Tiga Menit Saja

2 November 2024   06:29 Diperbarui: 2 November 2024   06:30 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petunjuk kepada pengunjung bandara agar tidak berpelukan lebih dari 3 menit|dok. AP/Sarah Soper 

 

Jika Anda melepas kepergian orang yang Anda cintai, atau Anda baru bertemu dengan orang yang Anda cintai setelah sekian lama tidak bertemu, apa yang biasanya Anda lakukan?

Apakah sekadar berjabat tangan dengan erat, mengucapkan salam, atau Anda berpelukan hangat, dan cium pipi kanan dan kiri (cipika-cipiki)?

Biasanya, yang dimaksud orang yang dicintai itu adalah antar suami istri, antar anak dan orang tua, antar adik-kakak-sepupu, sepasang kekasih, atau antar sahabat akrab.

Nah, perpisahan atau perjumpaan yang sangat emosional, biasanya terjadi di bandara, baik di terminal keberangkatan (untuk perpisahan) maupun di terminal kedatangan (untuk perjumpaan).

Disebut sangat emosional, karena bagi yang berpelukan bisa berlangsung dalam waktu yang relatif lama, dibumbui kata-kata indah dari kedua orang yang berpelukan.

Bisa pula air mata ikut berbicara, pertanda begitu syahdunya perpisahan atau perjumpaan kembali antar orang-orang yang saling menyayangi.

Untung di Indonesia budaya berpelukan dengan orang yang dicintai saat berpisah atau baru bertemu, tidak sesering yang dilakukan oleh orang asing, terutama orang Eropa dan yang berbudaya Eropa.

Orang  Amerika, Australia, dan Selandia Baru juga termasuk yang berbudaya Eropa, karena memang sejak beberapa abad lalu, bangsa-bangsa Eropa melakukan "ekspansi" ke sana.

Adat ketimuran kita memang tidak begitu terbuka dalam mengekspresikan kemesraan di depan publik, seperti orang-orang barat.

Ya, berpelukan dan berciuman di depan publik merupakan ekspresi kemesraan, atau paling tidak sebagai tanda keakraban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun