Â
Jika Anda melepas kepergian orang yang Anda cintai, atau Anda baru bertemu dengan orang yang Anda cintai setelah sekian lama tidak bertemu, apa yang biasanya Anda lakukan?
Apakah sekadar berjabat tangan dengan erat, mengucapkan salam, atau Anda berpelukan hangat, dan cium pipi kanan dan kiri (cipika-cipiki)?
Biasanya, yang dimaksud orang yang dicintai itu adalah antar suami istri, antar anak dan orang tua, antar adik-kakak-sepupu, sepasang kekasih, atau antar sahabat akrab.
Nah, perpisahan atau perjumpaan yang sangat emosional, biasanya terjadi di bandara, baik di terminal keberangkatan (untuk perpisahan) maupun di terminal kedatangan (untuk perjumpaan).
Disebut sangat emosional, karena bagi yang berpelukan bisa berlangsung dalam waktu yang relatif lama, dibumbui kata-kata indah dari kedua orang yang berpelukan.
Bisa pula air mata ikut berbicara, pertanda begitu syahdunya perpisahan atau perjumpaan kembali antar orang-orang yang saling menyayangi.
Untung di Indonesia budaya berpelukan dengan orang yang dicintai saat berpisah atau baru bertemu, tidak sesering yang dilakukan oleh orang asing, terutama orang Eropa dan yang berbudaya Eropa.
Orang  Amerika, Australia, dan Selandia Baru juga termasuk yang berbudaya Eropa, karena memang sejak beberapa abad lalu, bangsa-bangsa Eropa melakukan "ekspansi" ke sana.
Adat ketimuran kita memang tidak begitu terbuka dalam mengekspresikan kemesraan di depan publik, seperti orang-orang barat.
Ya, berpelukan dan berciuman di depan publik merupakan ekspresi kemesraan, atau paling tidak sebagai tanda keakraban.