Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Jatah" Muhammadiyah dan NU di Kabinet Merah Putih

26 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:24 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabinet Merah Putih|dok. ANTARA FOTO, dimuat kumparan.com

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) jelas-jelas bukan partai politik. Namun, siapapun yang jadi Presiden RI, tak mungkin mengabaikan 2 organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Maka, tak usah heran bila di setiap pembentukan kabinet baru, selalu ada "jatah" menteri bagi kader NU dan juga Muhammadiyah. 

Tentu, perlu pula diakui, apakah dianggap jatah atau bukan, kader Muhammadiyah dan NU yang dipilih oleh presiden menjadi menteri, bisa pula dinilai sebagai seorang profesional, karena memang menguasai bidang tertentu.

Ada yang menarik pada Kabinet Merah Putih yang baru-baru ini dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Ternyata, jumlah kader Muhammadiyah dan NU relatif banyak, mungkin sebagai dampak semakin gemuknya kabinet saat ini.

Paling tidak, ada 6 kader Muhammadiyah dan juga 6 kader NU yang dipilih Prabowo. Adil atau tidak, bisa saja diperdebatkan. Tapi, semuanya sah-sah saja sebagai pelaksanaan hak prerogatif presiden.

Jika dilihat dari jumlah pengikutnya, NU lebih besar ketimbang Muhammadiyah. Tapi, dari sisi jumlah institusi pendidikan, rumah sakit dan klinik, Muhammadiyah lebih banyak dari NU. 

Kedua organisasi Islam tersebut tidak saling bersaing, tapi saling mendukung dan telah banyak kontribusinya bagi kemajuan bangsa dan kerukunan antar umat beragama.

Inilah enam kader Muhammadiyah yang dipilih oleh Prabowo untuk bergabung di Kabinet Merah Putih.

Pertama, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd  sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun