Malang nian nasib rombongan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang berada di Paris, dan baru saja usai berlaga di ajang Olimpiade.Â
Sudahlah dipastikan pulang ke Indonesia tanpa membawa medali emas, uang tunai milik rombongan PBSI juga digasak maling di ibu kota Prancis itu.
Musibah berganda itu tepat kalau disebut sebagai ibarat kata pepatah: "sudah jatuh tertimpa tangga".
Soal medali tidak usah kita bahas lagi. Kecuali Gregoria Mariska Tunjung yang sukses meraih medali perunggu, para pemain lain berguguran lebih awal.
Padahal, nama-nama seperti Anthony Ginting atau Jonatan Christie, dan pasangan Fajar-Rian, pada mulanya menjadi tumpuan harapan Indonesia untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade.
Tapi, ya sudahlah, kegagalan saat ini agar dijadikan pelajaran berharga. Empat tahun mendatang di Olimpiade Los Angeles, tradisi emas harus dikembalikan.Â
Untuk itu, dari sekarang PBSI diharapkan sudah punya peta jalan (roadmap) dan strategi yang akan dilakukan, agar target medali emas di Los Angeles berhasil diwujudkan.
Lalu, soal kehilangan uang bagaimana ceritanya? Bahwa kota Paris yang indah itu terkenal dengan kejahatan para pencurinya, tentu seharusnya sudah diantisipasi.Â
Modusnya pun tergolong hal yang biasa, yang di Jakarta pun relatif sering terjadi, yakni dengan memanfaatkan kelengahan pengemudi dan penumpang saat mengalami ban kempes.
Musibah tersebut dialami oleh Armand Darmadji, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, pada Senin, 5 Agustus 2024, pukul 17.30 waktu setempat.