Menurut Kaesang, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sebaiknya maju di Jakarta karena partainya jadi pemenang. Dapat ditafsirkan bahwa Ahmad Syaikhu punya peluang untuk menang Pilkada.
Masalahnya, PKS sendiri seperti kurang yakin. Mungkin karena melihat hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur Jakarta, di mana kader murni PKS memperoleh angka yang relatif rendah.
Tak heran, jika PKS masih bernafsu untuk mengusung Anies Baswedan sebagai cagub. Anies juga menjadi calon presiden yang diusung PKS bersama Nasdem dan PKB pada Pilpres yang lalu.
Tentu, pertimbangannya jelas karena elektabilitas Anies di Jakarta masih tinggi menurut sejumlah lembaga yang telah berpengalaman melakukan survei elektabilitas.
Perlu diketahui, kader PKS Sohibul Iman telah ditetapkan jadi pendamping Anies mengisi posisi bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Hanya saja, PKS masih perlu menggandeng partai lain, paling tidak satu partai lagi yang minimal punya 4 kursi di DPR DKI Jakarta.Â
Jadi, posisi Sohibul Iman sama sekali belum aman dan bahkan kemungkinan tidak akan terwujud, jika tidak ada parpol lain yang menyambut.
Adapun posisi Anies lebih diuntungkan karena laris manis dilirik partai lain diluar PKS. PKB menyatakan ketertarikannya dan PDIP menyebut Anies jadi salah satu nominasi.Â
Tapi, kemungkinan PDIP akan menyorongkan kadernya untuk jadi pasangan Anies. Seolah-olah Anies punya kemewahan karena bisa memilih siapa pendampingnya yang dirasa tepat.
Kader Parpol Perlu Kreatif Sejak AwalÂ
Berkaca dari perjalanan karier politik seorang Anies Baswedan, meskipun bukan kader parpol, harus diakui kejeniusannya.