Tapi, setelah Bandi sampai di rumah duka, mungkin ia datang seperti orang menyelinap saja, orang-orang dari kantor cabang setempat tidak tahu kalau direkturnya sudah di depan mereka.
Ketika familinya kemudian bertanya kepada Bandi siapa direktur yang bakal datang, Bandi berkomentar tidak tahu.
Padahal, yang dimaksud adanya direktur, ya Bandi sendiri. Memang, famili dan kerabatnya hanya tahu Bandi bekerja di bank, tapi tak pernah diceritakan Bandi apa jabatannya.
Tentang pejabat yang bergaya sangat merakyat, jelas Presiden RI Joko Widodo merupakan contoh paling tepat.
Namun, karena pasti ada ajudan dan pengawal, apalagi wajah Jokowi sering muncul di layar kaca, maka pasti sangat dikenal oleh masyarakat jika beliau lagi blusukan.
Ngomong-ngomong apa sih kelebihan dan kekurangan pejabat yang bergaya bukan seperti pejabat?
Kelebihannya, pasti disukai bawahan karena tidak jaim dan seolah tidak berjarak dengan karyawan biasa. Dengan demikian, atasan dengan gaya merakyat ini sangat tahu aspirasi karyawan.
Kekurangannya, ya kurang dikenal, sehingga kurang mendapat privilege dalam setiap acara yang dihadirinya di sebuah lingkungan yang baru dimasukinya.
Tapi, bagaimanapun juga, soal gaya seorang pejabat sangat terkait dengan karakter dasar dan gaya hidup yang sengaja diterapkannya. Jadi, bukan sesuatu yang dibuat-buat dan bukan pencitraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H