Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berbuka Puasa dengan Kurma, Kenapa Jumlahnya Ganjil?

25 Maret 2024   13:04 Diperbarui: 25 Maret 2024   13:05 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kurma|dok. Getty Images/iStockphoto / hayatikayhan

Kurma sangat baik sebagai makanan pembuka puasa. Makanya, banyak orang yang sengaja membeli kurma di bulan Ramadan, meskipun harganya relatif mahal.

Tentang harga yang mahal tersebut tentu dapat dipahami, karena buah tersebut diimpor dari Arab Saudi atau negara Timur Tengah lainnya.

Dengan mengonsumsi kurma, akan menyeimbangkan cairan tubuh, sehingga tubuh kita menahan lebih banyak air di sepanjang hari.

Menurut Medical News Today, buah kurma mengandung kalori, lemak, karbohidrat, protein, serat, vitamin B6, dan sejumlah mineral seperti zat besi, magnesium, dan potasium.

Semua yang disebutkan di atas sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Istimewanya, meskipun kurma mengandung gula yang tinggi, mengosumsi kurma dalam jumlah sedang tidak meningkatkan kadar gula darah seseorang.

Selain itu, kurma juga bermanfaat sebagai sumber energi yang baik, meningkatkan kesehatan otak, meringankan gangguan pencernaan, mencegah penyakit jantung dan meringankan anemia.

Ada yang unik, makan buah kurma dianjurkan dalam jumlah ganjil, seperti satu butir, tiga, lima, tujuh, atau paling banyak sembilan butir dalam sekali waktu.

Hal itu berasal dari anjuran Rasulullah SAW yang biasa mengonsumsi tiga butir kurma ketika berbuka puasa dan saat akan salat Idulfitri.

Pertanyaannya, kenapa kita makan kurma harus dalam jumlah ganjil tersebut?

Dari referensi di sejumlah media daring, antara lain di media banten.akurat.co (18/3/2024) disebutkan beberapa alasan berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun