Hari ini, Rabu (14/2/2024) merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni dilaksanakannya Pemilu Serentak untuk memilih pasangan Presiden-Wakil Presiden.
Tidak hanya itu, disebut sebagai pemilu serentak, karena juga sekaligus memilih anggota legislatif, yaitu DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Ya, meskipun pemilu sudah beberapa kali dilakukan, dan untuk pemilu serentak sudah yang kedua kali, tapi tetap kita anggap pemilu sekarang sebagai peristiwa bersejarah.
Itulah bukti bahwa negara kita masih tetap setia memilih jalan demokrasi. Tentu, kualitas demokrasinya akan dipertanyakan publik, bila misalnya pemilu berjalan dengan diwarnai kecurangan.
Makanya, kita semua perlu mengawal jalannya pemilu, terutama mengawal hasil perhitungan suara, agar tidak terjadi manipulasi.
Namun, terlepas dari soal kualitas demokrasi, ada keistimewaan yang baru terjadi pada pemilu kali ini, yakni dilaksanakan pada Hari Valentine.
Seperti diketahui, pada awalnya hari valentine lebih ditujukan bagi sepasang kekasih buat menunjukkan kasih sayangnya secara spesial.
Perayaan hari valentine kemudian diperluas sebagai hari untuk memelihara dan mempererat hubungan dengan orang-orang yang kita cintai, baik kekasih, keluarga, maupun teman.
Kenapa yang dipilih pada Hari Valentine atau yang disebut juga Hari Kasih Sayang Sedunia? Tentu alasan yang pasti, hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tahu.
Saya menduga, bukan faktor hari kasih sayangnya yang jadi pertimbangan utama, tapi karena faktor hari Rabu-nya. Pada Pemilu 2014 dan 2019 juga dilaksanakan pada hari Rabu.