Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Naturalisasi Usia Senja dan Tak Pernah Bela Timnas Indonesia

28 Januari 2024   06:22 Diperbarui: 28 Januari 2024   06:28 2323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini (28/1/2024) timnas Indonesia akan berlaga di babak 16 besar Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar. Adapun lawan yang mesti dihadapi adalah negara tetangga di selatan kita, Australia.

Melihat reputasi lawan yang sudah sering tampil di Piala Dunia, jelas secara di atas kertas Timnas Garuda akan kecil sekali peluangnya untuk menang.

Tapi, apapun hasilnya, ini sejarah baru bagi persepakbolaan Indonesia, mengingat sebelumnya belum pernah Indonesia menembus babak 16 besar tersebut.

Ya, kita berharap timnas Indonesia bisa bermain lepas tanpa beban dan mampu tampil dalam permainan terbaiknya, baik masing-masing individu, maupun secara kolektif.

Seperti laga-laga sebelumnya, diperkirakan Indonesia masih mengandalkan pada beberapa pemain naturalisasi, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick.

Bahkan, masih ada lagi yang diperkirakan akan bermain dari bangku cadangan, yakni Elkan Baggott, Shayne Pattynama, dan Marc Klok.

O ya, ada yang keliru, Elkan Baggott sebenarnya bukan pemain naturalisasi. Ia punya darah Indonesia dan memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di usia di bawah 20 tahun.

Apa yang dilakukan Elkan Baggott, persis sama dengan yang dialami Irfan Bachdim belasan tahun lalu.

Kembali ke skuad timnas saat ini, terlihat sekali pemain naturalisasi mendominasi. Tapi, hal ini tak perlu dipolemikkan, sepanjang kualitas mereka memang bagus.

Sebetulnya, jauh sebelum Shin Tae Yong memegang posisi pelatih Timnas Indonesia, sejarah munculnya pemain naturalisasi sudah dimulai.

Menjadi pertanyaan, di manakah sekarang ini para pemain asing yang telah mendapatkan paspor Indonesia beberapa tahun lalu? Masihkah mereka jadi pemain profesional di usia senja?

Beberapa di antara pemain tua (tua untuk ukuran pemain bola) itu bahkan tidak pernah sekalipun membela timnas Indonesia. 

Artinya, tak semua pemain eks asing itu berhasil mencuri perhatian pelatih timnas. Dan memang, sebagian menjadi WNI karena pilihan sendiri, bukan dirayu oleh pelatih timnas.

Cohtohnya adalah 2 pemain yang terlihat pada foto di atas, Herman Dzumafo Epandi yang berasal dari Kamerun (di Benua Afrika) dan OK John asal Nigeria (juga di Afrika).

Herman sekarang berusia 43 tahun, tapi masih aktif sebagai pemain, memperkuat klub Liga 2 Persela Lamongan. Adapun OK John berumur 40 tahun dan tahun 2023 lalu tercatat bermain di klub Liga 2 Persijap Jepara.

Pemain gaek lainnya adalah Beto Goncalves, 43 tahun, dan berasal dari Brazil. Meskipun tua, masih terpakai di klub Liga 2 PSBS Biak, Provinsi Papua.

Untungnya, Beto pernah tampil beberapa kali di timnas, sehingga tentu pernah menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum laga dimulai.

Daftar nama pemain naturalisasi di Indonesia jumlahnya sudah lebih dari 40 orang, dari yang masih remaja hingga yang tidak jelas lagi kabar beritanya.

Kim Jeffrey Kurniawan, Diego Michels, dan Ezra Walian merupakan contoh yang dinaturalisasi saat remaja, sehingga sekarang pun keduanya masih bermain di klub Liga 1.

Victor Igbinefo, Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic, juga masih main di klub Liga 1, yakni di Persib, Borneo FC dan Bali United, meskipun usianya tidak muda lagi untuk ukuran pemain bola.

Sedangkan nama-nama berikut ini sudah jarang terdengar, yakni Muhamadou Al Hadji, Bio Paulin, Octavio Dutra, Guy Junior, Fabiano Beltrame, Silvio Escobar, dan Osas Saha.

Demikian pula dengan nama-nama Sergio van Dijk, Greg Nwokolo, Raphael Maitimo, Tonnie Cussel, Johny van Beukering dan Ruben Wuarbanaran.

Selain itu masih ada sejumlah nama yang saat bermain dulu pun relatif tidak terkenal. Namun, karena sudah memenuhi syarat untuk menjadi WNI, mereka pun jadi pemain naturalisasi.

Dengan status WNI tentu mereka akan lebih gampang dapat klub, paling tidak di klub Liga 2. Jika masih WNA, mereka terkena pembatasan jumlah pemain asing di setiap klub.

Dari semua pemain naturalisasi di Indonesia, satu nama yang jadi pionir yang tak bisa dilupakan adalah Christian Gonzales.

Pemain asal Uruguay yang punya istri wanita Indonesia itu menjadi pujaan fans timnas Indonesia pada tahun 2010, karena permainannya yang menawan. 

Ketika itu, Indonesia maju ke final Piala AFF 2010, meskipun trofi akhirnya diraih oleh Malaysia. 

Kembali ke Piala Asia 2023, mari kita berdoa semoga malam ini Timnas Indonesia mampu memberikan perlawanan yang hebat melawan  Australia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun