Jari kelingking sering dianggap lemah oleh banyak orang. Ya, jika jari kelingking berdiri sendiri mungkin memang lemah, tak mampu mengangkat benda yang ringan sekalipun.
Tapi, siapa yang mengira, berdasarkan penelitian para ahli, tanpa kelingking, kekuatan jari tangan berkurang sebesar 50 persen.
Dengan kata lain, 50 persen kekuatan genggaman tangan kita berasal dari jari kelingking.
Kalau Anda tidak percaya, coba saja. Angkat sebuah barang seberat 5 kg, tapi jari kelingking Anda tidak difungsikan saat mengangkat barang itu.
Lihatlah, barang tersebut cukup sulit untuk Anda angkat. Jadi, jangan anggap enteng jari kelingking yang secara fisik terlihat kecil dan kurus.
Soalnya, untuk mengangkat barang yang lumayan berat, semua jari yang sepuluh buah itu harus didayagunakan sebaik-baiknya.
Filosofi jari kelingking tersebut sebaiknya kita ambil hikmahnya dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain yang berada di sekitar kita.
Pertama, dengan bersatu, beban seberat apapun bisa kita angkat atau kita atasi. Ibarat bagaimana sepuluh jari bisa mengangkat barang yang berat.
Apalagi bila kita berbicara tentang Indonesia sebagai bangsa. Dengan persatuan, kita akan lebih mudah untuk meraih berbagai kemajuan.
Kedua, dalam suatu organisasi, jangan sampai meninggalkan anggota yang terlihat lemah dan dipandang sebagai beban bagi anggota lainnya.