Dibentuknya kementerian khusus yang membidangi masalah perempuan dan anak, menunjukkan betapa besar perhatian pemerintah bagi permberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Sayangnya, kasus demi kasus kekerasan terhadap perempuan dan juga terhadap anak, justru semakin sering terjadi. Paling tidak, begitulah kesan yang muncul dari berita di media massa.
Baru-baru ini, terungkap kasus tewasnya 4 orang anak dalam sebuah rumah kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, seperti ditulis Detik.com (7/12/2023).
Keempat anak itu ditemukan tewas dalam posisi berjejer di atas kasur di sebuah kamar yang terkunci. Diduga, anak-anak tersebut dibunuh oleh orang tua mereka.
Penemuan mayat 4 bocah di atas berawal dari adanya laporan warga ke pihak kepolisian, tentang bau yang sangat menyengat di rumah yang beralamat di Jalan Kebagusan Raya, Kelurahan Jagakarsa.
Kemudian, Kapolsek setempat beserta jajarannya menindaklanjuti ke tempat kejadian perkara (TKP) seperti yang dilaporkan warga pada Rabu (6/12/2023).
Para korban terakhir terlihat oleh tetangganya pada hari Minggu (3/12/2023) dan sejak Rabu (6/12/2023) mulai tercium bau busuk yang awalnya dikira warga sebagai bangkai tikus.
Di kaca rumah yang dikontrak orang tua korban terlihat banyak lalat hijau. Setelah polisi turun tangan, ketahuan ada 2 mayat perempuan berusia 6 dan 4 tahun, dan 2 laki-laki usia 3 dan 1 tahun.
Menurut pihak kepolisian, ayah korban berinisial P (41 tahun) ditemukan di kamar mandi setelah melakukan percobaan bunuh diri.
Setelah diselidiki, ternyata P adalah suami yang dilaporkan istrinya karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). D saat ini dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023).