Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Toleransi Aksi Bully, Ada yang Berujung Amputasi

15 November 2023   06:48 Diperbarui: 15 November 2023   07:07 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak SD korban bullying yang diamputasi | dok. Wartakota, dimuat tribunnews.com

Sosialisasi tentang bahaya perundungan pun telah dilakukan berbagai pihak, baik pemerintah maupun dari kalangan masyarakat sendiri.

Pemerintah punya kementerian khusus yang menangani perlindungan anak, yakni di bawah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Terhadap kasus yang terungkap, juga mulai ada kelompok yang membantu korban perundungan untuk melaporkan ke pihak yang berwenang.

Pendampingan oleh ahlinya pun mulai berjalan, seperti dari psikolog dan pemuka agama, agar korban perundungan bisa cepat memulihkan diri dari trauma.

Namun demikian, kasus perundungan masih saja bermunculan dengan berbagai modus dan akibatnya.

Kasus terbaru menimpa seorang murid sekolah dasar berinisial F (usia 12 tahun) di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Menurut penuturan ibu korban, ia baru tahu kalau anaknya dirundung teman-temannya pada Februari 2023, ketika anaknya duduk di bangku kelas 6 SD.

Ketika itu si ibu melihat anaknya yang meringis menahan sakit di bagian kaki. Korban pada awalnya tak mau bercerita dan terlihat ketakutan saat ibunya bertanya kenapa kakinya sakit.

Setelah didesak, F mengatakan bahwa ia di-bully saat akan jajan di kantin sekolahnya. Salah seorang temannya sengaja menyelengkat kaki korban hingga terjatuh cukup kencang (liputan6.com, 1/11/2023).

Korban yang terluka di bagian kaki dan tangannya tidak dibantu oleh teman-temannya, malah diolok-olok. F diancam untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun.

Awalnya F mengira kakinya akan sembuh dengan sendirinya. Ternyata, kondisinya makin lama makin parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun