Kalau saya lagi malas membalas dengan kata-kata, ya cukup saya senyumin saja. Ini senyum sebenarnya, bukan senyum kecut.
Yang penting kita (maksudnya saya dan orang lain yang senasib) jangan kena mental hanya gegara dikomentari orang lain yang notabene adalah sahabat atau bahkan saudara kita sendiri.
Memang, tak sedikit orang yang tak kuat menerima ocehan orang lain yang bersifat body shaming atau mengomentari fisik orang lain dengan cara atau makna yang negatif.
Mereka yang tak kuat mental itu malah sengaja mengurangi pertemuan dengan teman-teman atau dengan kerabatnya.
Padahal, terlepas dari komentar negatif yang terkadang menyakitkan hati itu, bersosialisasi dengan orang lain sangatlah penting. Kata orang, bersilaturahmi itu memperpanjang umur.
Makanya, saya tak mau mengurangi agenda kumpul-kumpul dengan sahabat. Komentar negatif orang lain saya tanggapi dengan memaknainya sebagai lambang keakraban.
Namun, tentu saja saya tetap berusaha untuk menurunkan berat badan dan saya optimis akan datang waktunya berat saya makin turun.
Insya Allah, suatu saat saya ingin dapat komentar seperti ini: "Wow, udah mulai kurusan ya, bagi dong apa resepnya?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H