Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hati-hati Menegur Tukang, Jangan Ajari Tentara Berbaris

30 Agustus 2023   06:47 Diperbarui: 31 Agustus 2023   11:15 6338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang bisa diartikan sebagai orang yang punya kepandaian atau keterampilan dalam suatu bidang dengan menggunakan tangannya sendiri dan alat tertentu.

Tukang cukur, tukang jagal, tukang becak, tukang sepatu, tukang jahit, tukang batu, tukang kayu, adalah beberapa contoh pekerjaan tukang, yang semuanya menggunakan tangan dan alat.

Seorang dokter juga bekerja dengan tangan dan alat tertentu. Tapi, dokter juga dominan menggunakan otak untuk menganalisis penyakit pasiennya dan menuliskan resep obat.

Ada anggapan pekerjaan "otak" lebih mulia atau lebih bergengsi ketimbang pekerjaan "otot", sehingga tukang pun, sengaja atau tidak, dianggap lebih rendah kelasnya.

Namun, perlu diingat, tukang sekarang pun sudah relatif terdidik, makanya ada istilah "tukang insinyur" dalam film Si Doel Anak Sekolahan.

Kalau pun para tukang sekarang bukan seorang sarjana, rata-rata mereka tamat sekolah menengah, baik SMA atau SMK.

Hanya saja, setelah mereka mencoba mencari pekerjaan di berbagai tempat, selalu menemui kegagalan. Dugaan mereka, kegagalan itu karena mereka tak punya koneksi.

Akhirnya, pekerjaan sebagai tukang, misalnya tukang bangunan, dilakoni mereka sebagai pelarian. Kemudian, pelarian ini keterusan menjadi profesi mereka seiring dengan peningkatan keahliannya.

Maka, jangan anggap para tukang sebagai warga kelas dua. Jika pekerjaannya tidak memuaskan, tegurlah dengan nada baik-baik dengan nada bertanya: "apa tidak sebaiknya.....?"

Jangan sampai si pemberi kerja yang memanggil tukang ke rumahnya, seperti "mengajari tentara berbaris".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun