Seorang ayah menghibahkan harta kepada anak-anaknya tentu sah-sah saja. Hal ini sangat lazim dilakukan oleh keluarga yang punya kekayaan memadai.
Biasanya, jenis harta yang dihibahkan tersebut berupa rumah atau tanah. Misalnya, ada orang kaya yang punya beberapa rumah, masing-masing anak bisa dapat hibah sebuah rumah.
Namun, ada jenis investasi lain yang tak kalah menggiurkan, karena nilainya dari masa ke masa bisa naik tajam seperti harga tanah di kota besar.
Jenis investasi dimaksud adalah saham yang tergolong blue chip yang diperdagangkan di bursa saham, di Indonesia disebut dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nah, hal itulah yang dilakukan oleh Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur bank swasta terbesar di tanah air, yakni Bank Central Asia (BCA).
Seperti ditulis Kompas.com (22/8/2023), Jahja Setiaatmadja menghibahkan kepemilikan saham BCA dengan nilai Rp 74 miliar kepada dua anaknya.
Masing-masing anak mendapat 4 juta lembar saham dengan harga per lembar Rp 9.250, sesuai dengan harga saat transaksi hibah terjadi (18/8/2023).
Dengan hibah tersebut, saham milik Jahja Setiaatmadja yang sebelumnya tercatat sebanyak 40,81 juta lembar berkurang menjadi 32,81 juta lembar.
Di antara anggota jajaran direksi dan komisaris BCA, jumlah kepemilikan saham Jahja hanya kalah dari Djohan Emir Setijoso, yang menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Seperti diketahui, pemegang saham mayoritas  BCA adalah orang terkaya di Indonesia yang juga pemilik grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono (Katadata.co.id, 22/8/2023).