Hal-hal apa saja yang membuat sesama karyawati di kantor biasanya terlibat dalam persaingan? Itulah pertanyaan dalam sebuah acara kuis di televisi yang saya tonton.
Persaingan di dunia kerja memang sesuatu yang lumrah. Bahkan, dilihat dari sisi positifnya, persaingan akan memacu produktivitas.
Tentu, persaingan yang ideal adalah yang berlangsung secara sehat, tidak saling menjatuhkan dan tidak menghalalkan segala cara.
Contoh yang paling banyak terjadi antar sesama karyawan, berlaku untuk lelaki maupun wanita, adalah persaingan untuk meraih kinerja yang baik.
Kinerja yang baik itu sangat jelas ukurannya, yakni berhasil mencapai target yang ditetapkan oleh atasan. Bahkan, bisa melampaui target akan lebih baik lagi.
Logikanya, jika sistem pengembangan karier di suatu lembaga berjalan dengan baik, maka mereka yang kinerjanya bagus akan diprioritaskan untuk dapat promosi jabatan.Â
Hanya saja, kembali ke konteks kuis televisi di atas, disebutkan oleh pembawa acaranya, yang ditanya adalah persaingan yang khas untuk sesama perempuan.Â
Saya rasa betul juga, justru persaingan demi kinerja dan jabatan yang lebih ketat, sangat kentara terlihat antar sesama lelaki.
Lalu, memang ada persaingan yang lebih spesifik untuk kaum perempuan?
Nah, jawabannya menurut versi kuis di atas adalah persaingan dalam penampilan dan dalam merebut hati si bos.