Seperti yang diduga, mayoritas adalah pemain yang sudah punya pengalaman di Liga 1, bahkan ada 2 pemain yang berkompetisi di luar negeri.
Kedua pemain tersebut adalah Marselino Ferdinan (klub KMSK Deinze, Belgia) dan Pratama Arhan (Tokyo Verdy, Jepang).
Marselino dan Arhan, merupakan pemain kesayangan STY, juga beberapa nama lain yang dibawa Indra Sjafri ke Kamboja.
Artinya, mayoritas pemain inti Timnas U22 relatif sudah terbiasa melahap menu latihan yang spartan ala STY.
Tapi, sebagai pemain profesional, mereka tentu juga cepat beradaptasi dengan filosofi pepepa (pendek-pendek-panjang) ala Indra Sjafri.
Hingga tulisan ini ditulis, Timnas U-22 telah memastikan meraih tiket ke semifinal dengan prestasi yang mengesankan.
Indonesia memenangkan tiga kali laga yang sudah dilakoninya, mengemas 11 gol dan tanpa kemasukan satu gol pun.
Tim yang sudah dibantai Indonesia adalah Filipina dengan skor 3-0, Myanmar (5-0) dan Timor Leste (3-0).
Masih ada satu pertandingan lagi yang tersisa di babak grup, yakni melawan tuan rumah Kamboja. Namun, status Indonesia sebagai juara grup sepertinya tak akan tergoyahkan.
Hanya saja, perjuangan yang sesungguhnya akan dimulai di babak semifinal, karena bertemu lawan yang selama ini sulit ditaklukkan.
Lawan dimaksud sesuai prediksi adalah Vietnam atau Thailand. Malaysia juga berpeluang melawan Indonesia, meskipun peluangnya tidak sebesar Thailand dan Vietnam.