Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Bolehkah Ibu Memakai Uang Salam Tempel Anaknya?

24 April 2023   10:17 Diperbarui: 25 April 2023   13:00 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang THR lebaran. Di Kota Padang, anak-anak akan mendapatkan THR dari tradisi manambang. (sumber: SHUTTERSTOCK / Yunus Malik via kompas.com)

Salam tempel berupa uang yang diberikan kepada anak-anak, sudah jadi tradisi di negara kita pada setiap bersilaturahmi dengan sanak saudara dalam rangka perayaan Idul Fitri.

Biasanya, yang disebut anak-anak itu definisinya sangat longgar, yakni dari bayi hingga remaja yang sudah sekolah di bangku SMA, bahkan juga yang sudah kuliah.

Sepanjang si anak belum mandiri (belum bekerja), masih ada harapan akan kebagian salam tempel alias angpao.

Tapi, biasanya mereka yang sudah kuliah agak malu-malu menerima salam tempel, karena sudah merasa tidak berhak.

Pemberian salam tempel tersebut didapat si anak saat ada famili yang bertandang ke rumahnya, atau saat orang tua membawa si anak bertamu ke rumah familinya.

Untuk yang masih bayi yang belum bisa menggenggam uang, biasanya uang tetap disentuhkan ke tangan si bayi, dan setelah itu diselamatkan oleh ibu si bayi.

Sedangkan anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, yang sudah tahu bahwa uang itu berharga tapi belum mampu menggunakan uang secara rasional, biasanya uangnya disimpan oleh ibunya.

Pertanyaannya, bolehkah uang salam tempel anak yang disimpan ibunya tersebut, karena kepepet, lalu  diambil ibunya? 

Sebaiknya hal itu jangan dilakukan, biarkan berakumulasi dari tahun ke tahun dan nanti dijelaskan kepada si anak untuk dipakai membeli kebutuhannya atau ditabung.

Masalahnya, jika tak ada alternatif lain, apa boleh buat, si ibu boleh saja memakai uang anak, tapi sebaiknya dengan memberi tahu si anak sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun