Kue lebaran di berbagai rumah yang saya datangi relatif sama saja, karena dugaan saya semuanya membeli kue kering, bukan membuat sendiri.
Memang, gambaran seperti itu berdasarkan yang saya temui pada beberapa lebaran terakhir hingga lebaran di tahun 2022 yang lalu.
Tapi, saya menduga pada lebaran tahun ini pun, kondisinya kurang lebih seperti itu lagi.
Soalnya, jenis kue yang tersedia di pasar, termasuk di mal-mal, relatif sama, yakni jenis-jenis yang memang banyak dicari pelanggan.
Beberapa contoh kue favorit tersebut adalah kue nastar, kue putri salju, kue lidah kucing, kue kacang tanah, kue sagu keju, dan kue coklat cornflakes.
Bisa saja pelanggan ingin membeli kue jenis lain, namun produsen tak berani berspekulasi membuat kue jenis lain, takut tidak laku.Â
Jadi, yang saya temui di banyak rumah, kue lebarannya sama, hanya kemasannya saja yang berbeda-beda.Â
Ada kue yang punya merek, yang mungkin produsennya sudah berpengalaman dalam bidang usaha kue lebaran.
Banyak pula kue lebaran yang tanpa merek, diduga berasal dari produsen kue lebaran yang berproduksi secara dadakan, memanfaatkan momen menjelang lebaran.
Namun, tak semua kue tanpa merek merupakan kue yang dibuat dadakan. Bagi warga Jakarta, tentu tahu dengan berbagai toko kue kering tanpa merek di Jatinegara yang menjual kue secara kiloan.