Pasar Tanah Abang sebetulnya bukan satu-satunya sentra perdagangan tekstil di Jakarta dan sekitarnya. Ada lagi pasar sejenis di Cipulir dan Cipadu.
Demikian pula di Pasar Pagi Mangga Dua, Pasar Baru, Pasar Jatinegara, Pasar Senen, dan Pasar Mayestik, sangat banyak kios pedagang pakaian.
Namun, pasar terbesar dan paling ramai, memang di Tanah Abang. Pasar yang telah eksis sejak lebih dari dua abad yang lalu itu, disebut sebagai pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Makanya, jangan heran, yang berbelanja di sana bukan hanya warga Jabodetabek, tapi juga dari luar daerah.
Bahkan, tak sedikit warga negara tetangga, seperti dari Singapura, Malaysia, dan Brunei yang terlihat membeli pakaian di sana.
Sedangkan pembeli dari berbagai daerah di tanah air, kebanyakan adalah pedagang pakaian di daerahnya masing-masing.Â
Mereka memborong secara grosiran untuk nantinya dijual secara eceran dengan keuntungan yang telah memperhitugkan ongkos pesawat si pedagang dan biaya ekspedisi barang.
Di Tanah Abang terdapat sejumlah perusahaan jasa ekspedisi yang mengirimkan barang belanjaan para pedagang tersebut.
Uniknya, pasar Tanah Abang tidak hanya meliputi kios yang tersebar dalam beberapa blok bangunan yang sudah ditata secara rapi.
Ada pula "luberan" pasar Tanah Abang yang hanya beroperasi setiap hari Senin dan Kamis.