Terjawab sudah kenapa Zainudin Amali demikian berminat menjadi Wakil Ketua PSSI, bahkan dengan mengorbankan posisi elit sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Menpora jelas lebih bergengsi karena menangani semua cabang olahraga, sementara PSSI hanya mengurus sepak bola saja.
Lagipula, jika PSSI sukses, yang harum namanya tentu Ketua Umum Erick Thohir, bukan Zainudin Amali.
Memang, karena Erick tetap mempertahankan posisi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mungkin yang akan lebih sibuk di PSSI adalah wakil ketua.
Satu lagi, jangan lupa bahwa pengurus PSSI tidak digaji, sedangkan menteri punya gaji yang terbilang lumayan.
Nah, di mana logikanya, kok Zainudin Amali mau-maunya "hanya" memegang wakil ketua di organisasi sepak bola nasional?
Ternyata jawabannya ada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri, yang berlangsung pada Selasa (14/3/2023) yang lalu.
Salah satu keputusan RUPS di atas adalah mengangkat Zainudin Amali sebagai komisaris di bank yang selama tahun 2022 meraup laba sebesar Rp 41,17 triliun itu.
Jangan keliru, pandangan masyarakat pasti menganggap seorang menteri lebih terhormat ketimbang komisaris sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Betul, dilihat dari struktur yang berlaku di negara kita, memang seperti itu. Direktur Utama BUMN akan memperlihatkan sikap hormat pada semua menteri.