Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ijtima Ulama "Mengancam" Cak Imin atau Prabowo?

17 Januari 2023   10:43 Diperbarui: 17 Januari 2023   11:04 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, hal itu teriring harapan agar cawapresnya adalah Cak Imin. Masalahnya, secara tersirat Prabowo belum setuju jika Cak Imin yang jadi cawapres.

Prabowo tertarik berkoalisi dengan PKB sebagai sarana untuk meraup suara warga NU, tentu dengan mendekati para kiai terlebih dahulu.

Meskipun NU dalam Pemilu secara resmi bersikap independen, tapi di antara sekian banyak partai, PKB yang dinilai sebagai mewakili aspirasi warga NU.

Kuat dugaan Prabowo menginginkan cawapres dari NU, tapi belum tentu Cak Imin. Di sinilah nasib Cak Imin seolah-olah digantung.

Masih ada sosok lain dari kalangan NU yang potensial, seperti Khofifah Indar Parawansa yang sekarang menjadi Gubernur Jawa Timur.

Menkopolhukam Mahfud MD pun juga disebut-sebut sebagai tokoh NU yang layak jadi cawapres (bahkan juga jadi capres), meskipun bukan aktivis PKB. 

Hanya saja, bagi PKB sendiri jelas ingin kepastian akan nasib Cak Imin. Mau dibawa ke mana hubungan Gerindra-PKB, jika tidak memberi posisi yang layak bagi Cak Imin?

Akhirnya, bukan PKB yang memberi ultimatum pada Gerindra, tapi melalui suara "Ijtima Ulama Nusantara".

Jika hingga Maret 2023, masih tak jelas nasib Cak Imin, bisa jadi koalisi Gerindra-PKB akan bubar jalan.

Siapa tahu, Cak Imin mungkin saja berpaling kepada Anies Baswedan, asal mendapat posisi cawapres.  

Toh, hubungan Nasdem sebagai partai pengusung Anies dengan PKB selama ini baik-baik saja. Justru Anies dan Cak Imin bisa saling melengkapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun