Berita peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (30/12/2022), sangat menarik perhatian saya.
Masjid tersebut dirancang dengan arsitektur yang unik oleh Ridwan Kamil ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Ridwan Kamil pula, kali ini sebagai Gubernur Jawa Barat, yang meresmikan masjid ikonik itu.
Keunikan rancangan masjid bisa dilihat dari tidak adanya kubah. Inspirasinya, menurut Ridwan Kamil, datang dari rumus matematika, yakni berupa tumpukan beberapa kurva.
Ketika menonton siaran berita televisi yang meliput masjid itu, saya belum membayangkan akan mengunjunginya langsung dalam waktu cepat.
Apalagi, saya melihat di layar kaca, betapa membludaknya masyarakat mendatangi Masjid Al Jabbar, sehingga suasananya seperti sebuah euforia.
Parahnya, telaga buatan yang mengelilingi masjid dipenuhi anak-anak yang berenang seenaknya. Pokoknya, kesan saya dari berita tersebut, suasananya semrawut.
Namun, ternyata tanpa rencana matang, pada Minggu (8/1/2023), saya yang tinggal di Jakarta Selatan, berkesempatan mengunjungi Masjid Al Jabbar.
Adalah kehadiran kakak saya dari kampung (Payakumbuh, Sumbar), yang minta dibawa jalan-jalan ke Bandung.
Saya pikir, kenapa tidak ke Al Jabbar sekalian? Alhamdulillah, kakak saya menyambut baik ide ke Masjid Al Jabbar.
Seperti dugaan saya, euforia masyarakat dari Bandung dan sekitarnya masih terlihat dari penuhnya masjid dan halamannya.