Hasil seri 0-0 pada pertemuan leg pertama Timnas Indonesia melawan Vietnam, harus diakui sebagai sebuah kerugian. Kita gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
Begitulah fakta yang harus diterima oleh kita semua sebagai pendukung timnas, seusai laga Indonesia versus Vietnam di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Tapi, target untuk menjuarai Piala AFF 2022 masih terbuka. Bahkan, meskipun Indonesia tidak menang, bermain imbang 1-1 di leg kedua, sudah cukup untuk melaju ke final.
Dengan skor 1-1, artinya Timnas Garuda berhasil mencetak gol tandang, sementara Vietnam tidak mampu mencetak gol di GBK.
Satu gol Indonesia akan meruntuhkan reputasi penjaga gawang Vietnam Dang Van Lam yang hingga laga di Gelora Bung Karno masih perawan.
Tentu, Shin Tae Yong sudah menyiapkan strategi baru yang berbeda dengan strategi saat main di GBK.
Sangat mungkin pula, sebagian pemain akan berbeda, sehingga meskipun Vietnam menjadi tuan rumah, meraka pun sebetulnya juga takut melihat kemajuan Timnas Garuda.
Bukankah secara teknis permainan, berkaca pada pertandingan leg pertama, Indonesia tampil bagus dan sangat merepotkan Vietnam?
Namun, pelatih Vietnam yang sangat agresif mengumbar perang urat syaraf, masih mengatakan Vietnam lebih unggul.
Tapi, ada ungkapan jujur dari seorang penyerang Vietnam Nguyen Tien Linh, yang di Gelora Bung Karno turun sejak menit pertama.
Dalam konferensi pers di Hanoi (8/1/2023), Nguyen mengatakan Jordi Amat sebagai pemain bagus dan karena itu ia mewaspadainya.