Saya berpikir, seperti bisnis media cetak yang telah banyak memakan korban, ternyata toko buku pun banyak yang tak kuat dalam era serba daring sekarang ini.
Media cetak konvensional kalah bersaing dengan media daring, begitu pula toko buku mulai disaingi e-book atau penjualan buku manual tapi secara online.
Tapi, untuk kasus Gramedia, saya tak berani mengatakannya sebagai sebuah kegagalan.Â
Soalnya, Gramedia di berbagai tempat lain masih eksis. Lagipula, Gramedia juga agresif mengembangkan penjualan buku secara online.
Saya tahu pasti karena beberapa hari sebelum ke Kalibata, saya berkunjung ke Gramedia di Jalan Matraman. Ini Gramedia terbesar menurut saya dibanding gerai Gramedia lainnya.
Dua bulan sebelumnya, saya juga ke Gramedia di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Di sini terlihat pengunjung yang ramai.
Jadi, kasusnya mungkin spesifik untuk Gramedia Kalibata saja. Bisa jadi karena Mal Kalibatanya yang memang sepi, karena kalah bersaing dengan mal-mal lain.
Bisa jadi juga harga sewa dinaikkan oleh pengelola mal yang menurut hitung-hitungan pihak Gramedia sudah tidak menguntungkan.
Iseng-iseng saya berselancar di dunia maya dan menemukan informasi adanya gerai Gramedia lain yang sudah lebih dulu tutup permanen.
Gerai dimaksud adalah yang berada di Mal Taman Anggrek, Jakarta, dengan alasan masih ada Gramedia yang dekat dari situ, yakni di Mal Central Park dan Mal Ciputra.
Kemudian, Gramedia di Jalan Pajajaran, Bogor, juga ditutup dan para pelanggan diharapkan menggunakan Gramedia terdekat di Botani Square.