Presiden Joko Widodo kembali memberi kode kemungkinan akan terjadi lagi reshuffle kabinet. Hal itu disampaikan dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden.
Momen pernyataan tersebut tepatnya seusai peresmian Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Bogor, Jumat (23/12/2022).
Hanya saja, tidak diungkapkan apa alasan dilakukannya reshuffle dan kapan akan dilakukan perombakan menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) itu.
Sebetulnya, masyarakat tidak lagi kaget jika reshuffle betul-betul terjadi, bahkan sebagian masyarakat menghendaki terjadinya pergantian beberapa pos menteri.
Paling tidak, itulah yang tergambar dari hasil survei yang dilakukan Charta Politika pada 8-16 Desember 2022. Respondennya berjumlah 1.220 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hasil survei di atas menunjukkan bahwa sebanyak 59,7 persen responden menginginkan adanya reshuffle, selain menginginkan peningkatan kepuasan terhadap kinerja pemerintahan.
Nah, bisa jadi hasil survei di atas menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi Presiden Jokowi, sehingga pada waktu yang tak terlalu lama lagi, bakal dilakukan reshuffle.
Namun, di media massa telah muncul berita cekcok antara politisi Nasdem dan PDIP menanggapi isu reshuffle di atas.
Seperti diketahui, Partai Nasdem merupakan salah satu anggota koalisi pendukung Jokowi pada Pilpres 2019, dan mendapat "jatah" 3 menteri di KIM.
Ketiga menteri asal Nasdem yang hingga sekarang masih menduduki jabatan bergengsi itu adalah sebagai berikut.
Pertama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang sebelumnya pernah menjadi Gubernur Sulawesi Selatan selama 2 periode.