Kesimpulan saya, pihak penagih mengirim pesan semacam reminder tagihan ke semua pelanggan, baik yang belum membayar maupun yang sudah.
Indikasinya adalah dengan adanya kalimat penutup yang berbunyi, "Abaikan pemgumuman ini jika Anda sudah membayar".
Kalau dugaan saya betul, justru saya ingin menyampaikan kritik bahwa cara seperti itu kurang baik di mata para pelanggan yang sudah membayar.
Jangan anggap ini soal kecil. Kebetulan saja, perusahaan negara penyedia jasa publik tersebut bersifat monopoli, dalam arti tidak ada pesaing.
Misalnya ada perusahaan saingan, konsumen yang kecewa bisa jadi akan banyak yang pindah ke perusahaan pesaing.
Sebaiknya, terhadap pelanggan yang sudah membayar, pesan yang dikirim berupa ucapan terima kasih karena sudah membayar tepat waktu.
Tapi, untuk pelanggan yang belum membayar, diharapkan akan membantu agar mereka tidak lupa memenuhi kewajibannya.
Kenapa sistem di perusahaan tersebut tak bisa mendeteksi mana pelanggan yang belum membayar dan mana yang sudah?
Akibatnya, perusahaan menyamaratakan semua pelanggan. Maksudnya, semua dianggap belum membayar, meskipun dengan embel-embel "abaikan pesan ini jika Anda sudah membayar".
Bukankah dengan kemajuan teknologi sekarang ini, memilah-milah pelanggan bisa dilakuan relatif cepat dengan bantuan sistem yang baik?
Biasanya, sistem di bank tempat pelanggan membayar sudah tersambung dengan sistem di perusahaan yang menyediakan jasa untuk pelanggan yang bersifat massal.