Ketahuannya bisa terlihat dari caranya mengambil keputusan, dalam mendistribusikan pekerjaan, dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, dan sebagainya.
Lalu, dukungan bawahan akan sangat minim. Nah, kalau tercium oleh direksi, si atasan yang tak mampu itu akan digeser juga ke posisi yang kurang bergengsi.
Jadi, apapun yang terjadi, selalu usahakan berpikir positif, tidak berprasangka buruk kepada teman kerja atau kepada atasan.
Kita perlu konsisten berdisiplin dalam bekerja sesuai dengan job description. Dan itu dilakukan dengan ikhlas, baik saat dilihat atasan, maupun saat tak ada atasan.
Kuasai bidang pekerjaan yang diamanahkan kepada kita. Jika sudah menguasai, kita akan dianggap sebagai "kamus berjalan" dan menjadi tempat bertanya bagi teman kerja lain.
Target kerja yang dibebankan kepada kita, usahakan semaksimal mungkin agar tercapai, bahkan kalau bisa terlampaui.
Namun, jangan terlalu banyak mengumbar kehebatan diri sendiri, karena khawatir dianggap sebagai sikap yang sombong.
Biarkan orang lain yang mengakui diri kita hebat, bukan kita yang berkoar-koar di depan banyak orang.
Jika banyak yang mengakui kehebatan kita, hanya soal waktu, pasti akan tercium oleh direksi dan akhirnya mendapat promosi.
Tapi, jika target kita yang sudah terlampaui, ternyata diabaikan oleh atasan, jangan pula kita diam begitu saja.
Ibaratnya, setelah "bertelur" perlu diikuti dengan "berkotek", agar telurnya tidak diakui sebagai hasil karya orang lain.