Drama politik di Malaysia tak kalah seru dengan yang terjadi di negara kita. Bahkan, kalau kita cermati karier politik seorang Anwar Ibrahim, sungguh banyak liku-likunyaÂ
Anwar memang akhirnya berhasil juga meraih impiannya menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia, namun hal itu diraihnya setelah menanti selama 24 tahun.
Bahkan, di masa lalu banyak pengamat politik yang meramalkan karir politik Anwar sudah tamat, mengingat hukuman yang diterimanya sebanyak 2 kali atas kasus sodomi.
Kasus yang menurut pendukung Anwar hanya sebagai rekayasa tersebut, ternyata tak menciutkan nyali Anwar untuk tetap gigih berjuang.
Perlu diingat, dulunya Anwar dikenal sebagai tokoh cendekiawan muda Islam di kawasan Asia Tenggara dan sering berdiskusi dengan tokoh Islam moderat Indonesia seperti Nurcholis Madjid.
Tak heran, Anwar relatif sering ke Indonesia dan punya banyak sahabat untuk saling bertukar pikiran.
Kursi PM akhirnya baru resmi diduduki Anwar setelah dilantik oleh Raja Malaysia pada 24 November 2022.
Presiden Joko Widodo merupakan kepala negara pertama yang mengucapkan selamat dengan menelepon langsung Anwar Ibrahim, pertanda respek Jokowi atas nama rakyat Indonesia.
Anwar juga menegaskan pada kesempatan tersebut bahwa Indonesia adalah sahabat sejatinya.
Semoga berbagai masalah seputar hubungan Indonesia-Malaysia, khususnya soal Pekerja Migran Indonesia (PMI), akan membaik di era Anwar.
Sebetulnya, skenario awalnya Anwar sudah menduduki PM jauh sebelum itu, karena memang telah disiapkan PM Mahathir Mohamad pada dekade 1990-an sebagai penggantinya.