Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wanita Sopir Truk Sampah Berhasil Tamatkan Kuliah

12 Oktober 2022   16:38 Diperbarui: 12 Oktober 2022   16:41 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitra Yoriska|foto dok. ANTARA/HO, dimuat detik.com

Siapa bilang wanita makhluk lemah? Tahukah Anda kalau ada seorang wanita yang bekerja menjadi sopir truk sampah dan itupun dilakukannya sambil kuliah?

Ya, itulah yang dilakoni Mitra Yoriska, 24 tahun, di Kota Solok, Sumatera Barat. Baru-baru ini sejumlah media daring ramai memberitakan tentang aksi unik Mitra.

Aksi unik dimaksud adalah ketika Mitra datang ke acara wisuda dengan menyopiri sendiri truk sampah yang memang jadi pegangannya kalau bertugas.

Saat itu Mitra diwisuda sebagai Sarjana Hukum setelah menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY), Solok.

Peristiwa bersejarah  bagi putri ketiga dari pasangan Darlion dan Rosmimi, warga Saok Laweh, Solok, tersebut berlangsung pada Selasa (4/10/2022) yang lalu.

Tak tanggung-tanggung, Mitra lulus dengan predikat cumlaude alias dengan pujian. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya 3,73.

Perjalanan hidup Mitra memang bukan perjalanan hidup yang biasa, dalam arti tidak sama dengan kebanyakan anak muda lain. 

Kemauannya yang keras untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, tidak terhalang oleh kekurangan dana orang tuanya.

Dengan tekad kuat, Mitra memilih kuliah sambil bekerja. Dan pilihannya menjadi sopir truk sampah, jelas perlu diapresiasi.

Jangankan wanita, pria pun banyak yang gengsi jika diminta untuk menjadi sopir truk sampah atau jenis pekerjaan lain yang berkaitan dengan sampah.

Kalau sekadar menjadi sopir, sekarang memang sudah banyak dilakukan wanita, seperti di Jakarta ada sopir taksi wanita. 

Bahkan, juga sudah ada beberapa orang wanita yang diterima menjadi sopir Bus Transjakarta. Padahal, seleksinya cukup ketat.

Tapi, untuk bekerja sebagai sopir truk sampah yang sekaligus mengambil kontainer sampah di beberapa titik, mungkin banyak yang enggan. 

Bukankah itu identik dengan kotor dan bau? Namun, oleh Mitra malah menganggap pekerjaan sopir truk sampah sebagai pekerjaan yang mulia.

Sebetulnya, asal pekerjaan tersebut halal, apalagi bermanfaat bagi orang banyak, tak usah terlalu berpikir soal gengsi.

Bayangkan jika tak ada yang mau bekerja untuk mengangkut sampah, yang akan rugi akhirnya masyarakat setempat juga.

Soalnya, lingkungan akan jadi kotor, orang-orang tidak nyaman untuk berlalu lalang dan kualitas hidup pun menurun.

Para pemulung yang mencari nafkah dari mengorek-ngorek sampah, tahu sekali betapa berharganya tumpukan sampah dalam arti masih ada nilai ekonominya.

Mereka yang kreatif bisa menghasilkan berbagai jenis produk yang terbuat dari sampah yang telah dibersihkan terlebih dahulu.

Kembali ke kisah hidup Mitra Yoriska, semoga keberhasilannya bisa memotivasi siapapun untuk berjuang dengan gigih meraih cita-citanya.

Mitra berpesan kepada para remaja agar tidak gengsi melakukan pekerjaan "kasar" dan lakukan dengan penuh keikhlasan.

Saat ini Mitra masih berstatus sebagai Pegawai Honorer di Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok. Namun, ia bercita-cita menjadi seorang jaksa.

Semoga saja Tuhan mengabulkan cita-cita Mitra Yoriska tersebut.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun